Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan "Anting-anting Emas" atau alat ukur dan timbang penting untuk penanganan stunting guna menjamin ketepatan dalam pengukuran berat badan maupun tinggi badan bayi atau anak.

Peluncuran Anting-Anting Emas yang diinisiasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman melalui UPTD Metrologi Legal Sleman ini dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Balai Kalurahan Pandowoharjo, Selasa.

Kepala Disperindag Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan tujuan kegiatan ini untuk menjamin dan memastikan alat ukur khususnya alat ukur tinggi badan dan alat timbang, khususnya timbangan berat badan yang digunakan oleh posyandu di wilayah Sleman sudah benar dan akurat.

"Dengan alat ukur yang benar dan akurat diharapkan penanggulangan stunting di Kabupaten Sleman akan lebih tepat," katanya.

Baca juga: BKKBN DIY : Sleman luar biasa dalam persentase penurunan stunting

Baca juga: Sleman percepat penurunan angka stunting


Menurut dia, dalam program ini alat ukur tinggi badan dan timbangan berat badan dari posyandu yang selama ini digunakan untuk mengukur berat badan dan tinggi badan bayi ditera ulang.

"Keakuratan alat ukur ini penting untuk memastikan hasil pemantauan yang akurat. Karena alat ukur yang tidak akurat dapat menyebabkan hasil pemantauan yang salah.
Hal ini dapat berakibat pada kesalahan dalam pengambilan keputusan terkait penanggulangan stunting," katanya.

Ia mencontohkan, ada anak yang sebenarnya mengalami stunting, tetapi tidak terdeteksi karena alat ukurnya tidak benar dan akurat, maka akibatnya, anak tersebut tidak mendapatkan intervensi yang tepat.

"Atau anak yang sebenarnya tidak mengalami stunting, tetapi justru terdeteksi mengalami stunting. Alhasil, anak tersebut mendapatkan intervensi yang tidak diperlukan," katanya.

Mae mengatakan pada 2023 pelayanan tera/tera ulang posyandu di wilayah Kabupaten Sleman baru menargetkan melayani dua kapanewon (kecamatan), yaitu Kapanewon Sleman dan Kapanewon Mlati.

"Sampai dengan saat ini pelayanan tera/tera ulang posyandu sudah dilaksanakan di empat kalurahan di Kapanewon Sleman (Tridadi, Caturharjo, Triharjo, Pandowoharjo)," katanya.

Data sementara UTTP Posyandu di lima kalurahan yang sudah masuk 186 unit dan 41 dinyatakan rusak (tidak bisa ditera).

"Selanjutnya akan dilakukan tera terhadap UTTP di Kalurahan Pandowoharjo sebanyak 50 UTTP. Kemudian Kapanewon Mlati (lima kalurahan) sampai saat ini masih dalam proses
pendataan," katanya.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dan kesungguhan kita bersama dalam mengurangi stunting di Kabupaten Sleman.

"Dengan komitmen dan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, saya yakin percepatan penurunan prevalensi stunting di Sleman dapat dilakukan," katanya.

Ia mengatakan peluncuran Anting-Anting Emas untuk memastikan akurasi alat timbangan dan alat ukur tinggi badan di pos pelayanan kesehatan, baik di puskesmas dan posyandu yang ada di Kabupaten Sleman.

"Dengan adanya tera ulang ini, alat tersebut dapat berfungsi dengan baik dan akurat.
Mengingat apabila alat timbangan dan alat ukur tinggi badan tidak berfungsi dengan baik, atau kurang akurat, dampaknya mempengaruhi akurasi kenaikan atau penurunan angka stunting di Kabupaten Sleman," katanya.*

Baca juga: Bupati Sleman: Harganas momentum kuatkan komitmen penurunan stunting

Baca juga: Wabup Sleman: Orang tua harus monitor pertumbuhan anak cegah stunting

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023