Masih dalam tahap pencarian. Kami bersama tim gabungan pada Rabu pagi (15/11) sudah mengerahkan alat berat dalam proses pencarian, dimulai dari sekitar tempat tinggal korban
Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), menerjunkan tim pencarian untuk seorang warga yang dilaporkan hilang akibat banjir.

"Masih dalam tahap pencarian. Kami bersama tim gabungan pada Rabu pagi (15/11) sudah mengerahkan alat berat dalam proses pencarian, dimulai dari sekitar tempat tinggal korban," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Samosir Sarimpol Simanihuruk dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sarimpol mengatakan banjir yang melanda Kabupaten Samosir pada Senin (13/11) terjadi sejak hujan deras mengguyur wilayah tersebut pukul 19.00 WIB.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan banjir menyebabkan lima rumah rusak berat, empat jembatan rusak, dan jaringan irigasi serta air bersih juga rusak. Selain itu tiga gedung fasilitas pendidikan, dua gedung pusat kesehatan, dua unit gereja, dan 266 hektare lahan pertanian juga terdampak.

Sarimpol menambahkan banjir juga sempat meluas, yang sebelumnya berdampak pada empat kecamatan hingga kini mencapai lima kecamatan. Adapun kecamatan terdampak yakni Kecamatan Harian, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Palipi, Kecamatan Nainggolan, dan Kecamatan Simarionggo.

Baca juga: BMKG prakirakan sebagian Sumut hujan Senin sore dan malam hari

Kaji cepat sementara, kata dia, sedikitnya 620 jiwa mengungsi akibat kejadian tersebut. Merespons hal ini, tim gabungan juga telah mendirikan tenda pengungsi. Titik pengungsian berada di Gereja Katolik ST Bonaventure di Desa Pintu Batu, Kecamatan Pangururan.

Distribusi logistik dan obat-obatan sebagai kebutuhan dasar, kata dia,  juga telah disalurkan guna penanganan darurat.

Ia mengatakan material yang terbawa saat banjir seperti kayu, batu dan lumpur menjadi kendala tersendiri dalam proses penanganan darurat. Selain itu, cakupan luas wilayah terdampak juga menutup sejumlah badan jalan hingga mengganggu akses perjalanan dan fasilitas umum.

Merujuk prakiraan cuaca BMKG hingga dua hari ke depan (17/11) untuk Kabupaten Samosir masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Menyikapi hal ini, BNPB mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi.

Untuk sementara warga dapat mengurangi aktivitas di sekitar aliran sungai. Apabila diperlukan, warga dapat melakukan evakuasi secara mandiri apabila sudah melihat tanda-tanda kenaikan debit air setelah hujan deras mengguyur dengan durasi yang lama.

Baca juga: Pencarian korban banjir bandang di Samosir masih berlanjut

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023