Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 64.857 anak di 68 kabupaten kota dari 17 provinsi telah mendapatkan manfaat program “Anak Bergizi Baik” oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) sepanjang 2023.

“Mereka adalah anak dengan usia nol sampai dengan 18 tahun, termasuk di dalamnya 210 anak disabilitas,” kata Direktur Nasional WVI Angelina Theodora dalam acara HUT ke-25 WVI di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan bahwa salah satu upaya prioritas WVI dalam mendukung kesejahteraan adalah meningkatkan jumlah anak usia nol sampai dengan lima tahun yang bergizi baik.

Upaya tersebut, kata dia, diharapkan mampu berkontribusi secara signifikan dalam membantu pemerintah menekan angka stunting menjadi 14 persen di 2024.

Baca juga: WVI luncurkan Program Childhood Hope untuk bantu anak-anak di Papua

Baca juga: Pola asuh yang benar penting untuk pencegahan stunting


“Program ini diharapkan bisa berkontribusi dalam upaya pemerintah mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia,” ucapnya.

Menurutnya, sejumlah program “Anak Bergizi Baik” telah dijalankan dengan mendampingi dan memantau pertumbuhan balita melalui posyandu, akses air minum, sanitasi, memanfaatkan pangan lokal, serta memastikan pemberian ASI eksklusif.

Terkait akses air minum, WVI telah menyalurkan dana senilai Rp3,68 miliar untuk membangun sarana air minum di wilayah pendampingan. Dari jumlah tersebut, Dirinya mengatakan bahwa 87 persen diantaranya merupakan dana dari pemerintah, 12 persen dana masyarakat, dan satu persen sisanya dari kredit mikro.

“Sudah ada 41 jaringan air minum dengan total 1.068 total keran pengambilan air bisa diakses masyarakat umum di 17 wilayah provinsi yang kami dampingi,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa 94,17 persen balita di wilayah pendampingan juga dipastikan mendapatkan ASI eksklusif hingga enam bulan.

Hal itu, ujarnya, dilakukan melalui penguatan kapasitas posyandu dalam memantau pertumbuhan balita, mendampingi ibu hamil, orang tua dan pengasuh dalam menerapkan standar emas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).

Adapun standar PMBA terdiri atas Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI secara eksklusif untuk bayi, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) mulai usia enam bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak usia dua tahun.

“WVI menggunakan panduan dari Kementerian Kesehatan dalam melakukan penguatan posyandu tersebut,” kata Angelina.*

Baca juga: Jumlah balita pendek di Karawang Jawa Barat berkurang

Baca juga: Ahli Gizi: Status gizi perlu dipantau agar anak stunting tak obesitas


Pewarta: Cahya Sari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023