Menciptakan kegemaran membaca akan menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat Papua dengan kemampuan literasi yang baik
Jakarta (ANTARA) - Yayasan Wahana Visi Indonesia bekerjasama dengan Teach for Indonesia BINUS University dan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura dalam menciptakan 10 buku cerita dengan konteks kedaerahan untuk anak-anak di Tanah Papua.

General Manager WVI di Papua Sabtrarina Febriyanti melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan kolaborasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak-anak Papua sejak dini ini, dengan melibatkan Tim Guru dari Sekolah di Papua sebagai penulis cerita, lima mahasiswi tingkat akhir jurusan Desain Komunikasi Visual BINUS University sebagai illustrator, dan tim WVI sebagai editor.

Baca juga: Penyanyi Michael luncurkan buku cerita tentang burung cenderawasih

"Banyak hal baik yang telah dicapai melalui kolaborasi antara WVI, Dinas Pendidikan Kab. Jayapura, dan juga BINUS University. Anak-anak di Papua sangat antusias membaca buku-buku cerita ini, yang saya yakin sangat membantu meningkatkan minat baca mereka," katanya.

Penyusunan buku cerita ini, kata Sabtrarina, telah selesai dan diserahterimakan untuk dibagikan secara gratis bagi anak-anak dan masyarakat di Tanah Papua. Sebagian dari sepuluh judul buku cerita tersebut telah dicetak sebanyak 1360 eksemplar dan disalurkan ke rumah baca di Biak, Papua, dan di Asmat, Papua Selatan.

Buku cerita ini, jelas dia, berisi kisah-kisah anak yang relevan dan secara khusus ditulis sesuai kisah-kisah yang ada di dalam masyarakat Papua.

Dengan menghadirkan buku cerita anak yang sejalan dengan konteks di Tanah Papua, Sabtrarina menilai hal tersebut dapat menumbuhkan minat baca anak-anak sejak dini, yang merupakan kunci utama peningkatan literasi generasi muda di Papua.

Baca juga: Buku sejarah Unej ungkap cerita menarik pendirian Kampus Tegalboto

"Menciptakan kegemaran membaca akan menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat Papua dengan kemampuan literasi yang baik," ucapnya.

Salah seorang guru sekaligus Kepala Sekolah di SD Kristen Baik, Papua Yeni yang turut dilibatkan dalam program ini mengapresiasi adanya kolaborasi ini, karena kolaborasi ini merupakan pengalaman pertamanya.

"Ini merupakan pengalaman pertama saya menulis buku, sekaligus dapat berkontribusi bagi anak-anak melalui buku. Secara konteks, buku ini lebih mudah diterima oleh anak-anak Papua karena mencerminkan kehidupan sehari-hari mereka," ujar Yeni.

Salah satu buku cerita berjudul “Ranting Ajaib Munes” mengisahkan seorang anak Papua bernama Munes yang berhasil menangkap ikan dengan kalawaidan tongkat kayu. 10 buku cerita anak-anak Papua ini dapat diunduh dengan tujuan non-komersil melalui situs wahanavisi.org pada bagian materi publikasi.

Baca juga: Orang tua bisa kenalkan konsep menabung pada anak dengan buku cerita

Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024