Jakarta (ANTARA) - Deputi Budang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani menyatakan keberadaan teknologi finansial atau financial technology (fintech) mendukung perkembangan industri ekonomi kreatif di Tanah Air.

Hal tersebut dinilai lantaran fintech saat ini dapat memudahkan pembayaran dalam bertransaksi di industri ekonomi kreatif.

“Sebelumnya kan belum masuk di pembiayaan pembayaran untuk bayarnya, jadi masih pakai kartu kredit atau ATM. Namun sekarang adanya fintech tentunya memudahkan pembayaran,” kata Rizki dalam acara Bulan Fintech Nasional dan 5th Indonesia Fintech Summit & Expo 2023 di Jakarta, Jumat.

Di samping itu, Rizki menyebut teknologi fintech juga memudahkan pembiayaan di sektor ekonomi kreatif, khususnya para pelaku UMKM.

“Pembiayaan perbankan itu menjadi isu masif, ternyata dengan bekerja sama dengan Supply Chain Financing (SCF) itu bisa memecahkan masalah-masalah pembiayaan untuk usaha ekonomi kreatif ini,” ujar Rizki.

Sementara itu, ia mengatakan Kemenparekraf telah memfasilitasi pembiayaan empat produksi film nasional melalui Fintech Securities Crowdfunding (FinsCoin) sebagai solusi alternatif pendanaan dalam upaya mendukung pengembangan perfilman Indonesia.

Ia menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan asosiasi fintech untuk mendukung pembiayaan UMKM seperti kriya, fesyen, dan kuliner, baik yang fintech syariah maupun yang non-syariah.

“Jadi ini saya pikir salah satu terobosan untuk melakukan inovasi dan beradaptasi dengan sikon ini, jadi kami mencari peluang-peluang untuk mendorong, mendukung berkembangnya industri ekonomi kreatif dan pariwisata,” kata Rizki.

Baca juga: OJK dan asosiasi luncurkan kode etik penggunaan AI untuk fintech
Baca juga: Kemenko Perekonomian: Singapura tertarik dengan talenta fintech RI
Baca juga: OJK: Inovasi dan mitigasi risiko harus seimbang dalam "fintech"


Pewarta: Fauzan
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023