Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan dunia internasional memuji aksi iklim yang dipaparkan oleh Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB 2023 atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.
 
Pengakuan internasional itu tercermin dari apresiasi yang diutarakan sejumlah petinggi, seperti Sekretaris Jenderal PBB dan Perdana Menteri Norwegia yang kagum dengan kemajuan aksi iklim Indonesia dalam menurunkan emisi, terkhusus dalam restorasi mangrove serta penurunan deforestasi yang signifikan.
 
"Pengakuan internasional kepada Indonesia sangat positif," kata Siti dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
 
Menteri LHK itu membantah ada delegasi lain yang melakukan walk-out saat Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato iklim dalam konferensi tersebut.
 
Menurutnya, setiap delegasi negara dipimpin kepala negara atau kepala pemerintahan dan hanya didampingi oleh dua menteri.
 
"Jadi tidak benar sama sekali bahwa ada walk out atau LSM walk out. Memasuki ruang sidang bersama kepala negara juga dengan pengaturan yang ketat dalam sistem keamanan PBB," kata Siti.
   
Dalam COP28, Indonesia menyampaikan terus bekerja keras mencapai netralitas emisi pada tahun 2060 atau lebih awal sekaligus menikmati pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kemiskinan dan ketimpangan terus diturunkan secara signifikan, serta lapangan kerja yang terus tercipta.
 
Pada 2020 hingga 2022, Indonesia telah menurunkan emisi karbon sebesar 42 persen dibandingkan perencanaan business as usual tahun 2015.
 
Emisi karbon yang turun tersebut dicapai melalui perbaikan pengelolaan sektor kehutanan dan penggunaan lahan atau forest and other land use (FOLU) serta mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan.

Baca juga: Indonesia sampaikan upaya pengembangan hutan adat di COP28

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023