Medan (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara menyatakan dua korban banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan teridentifikasi dari sidik jari.

"Korban yang telah ditemukan meninggal dunia teridentifikasi melalui metode primer sidik jari oleh Tim DVI Polda Sumut," ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Sumut Kombes Pol Dr dr Harry Kamijantono SpOT di Medan, Kamis.

Setelah dilakukan identifikasi, kata dia, jenazah diberikan kepada keluarga masing-masing dan saat ini telah dimakamkan.

Baca juga: Penyelam dikerahkan cari korban hilang banjir bandang di Humbahas

Selain itu, Tim DVI Polda Sumut telah mendapatkan data lengkap antemortem dari 10 keluarga korban yang belum ditemukan.

"Puskesmas Bakkara di Humbahas (Humbang Hasundutan) dijadikan sebagai tempat penyimpanan sementara jenazah dan tempat pencocokan data antemortem dan posmortem," ucap Harry.

Polda Sumut menurunkan lima penyelam dari direktorat polairud untuk mencari korban banjir bandang dan longsor di daerah itu.

Selain itu, menurunkan unit K9 atau anjing pelacak untuk membantu personel mencari para korban yang hilang dalam bencana alam tersebut.

Baca juga: BNPB: Operasi SAR banjir bandang Humbang Hasundutan dibagi tiga sektor
Baca juga: Kepala BNPB minta waspada potensi hujan di Humbang Hasundutan

 

Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023