Mengapa destinasi tersebut disukai banyak orang dan selalu ramai. Semua itu ya karena alamnya yang terjaga dan menarik minat wisatawan
Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta Kabupaten Lampung Timur mengembangkan objek wisata alam di daerah dengan mengedepankan konsep pelestarian alam.
 
"Salah satu ikon untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa adalah melalui pengembangan desa wisata. Apalagi wisata di desa banyak wisata alam. Itu malah yang saya harapkan bisa dikembangkan, seperti semacam Pantai Kerang Mas ini," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, di Lampung Timur, Selasa.
 
Ia mengatakan konsep tempat wisata alam berbasis pelestarian alam sangat disukai oleh masyarakat, dibandingkan destinasi wisata buatan. Ia mencontohkan Pantai Kuta, Bali, sebagai salah satu wisata alam selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik ataupun mancanegara.
 
"Mengapa destinasi tersebut disukai banyak orang dan selalu ramai. Semua itu ya karena alamnya yang terjaga dan menarik minat wisatawan," kata Mendes PDTT.

Baca juga: Lampung kembangkan potensi wisata alam tingkatkan sektor pariwisata
 
Dia juga mendorong berbagai desa yang ada di Kabupaten Lampung Timur untuk mengembangkan objek wisata alam dengan konsep menjaga kelestarian alam untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi di desa.
 
"Saya selalu mengatakan kalau ingin mengembangkan objek wisata alam, buatlah dengan niatan ingin melestarikan alam dan dengan semangat penuh melestarikan alam. Kalau bisa tempat wisata harus ditata menjadi lebih lestari dan  alami, maka akan membentuk keindahan di wisatanya serta akan memberi nilai tambah ekonomi," ucap Mendes PDTT.
 
Dalam kesempatan itu ia pun mengunjungi objek wisata yang dikelola desa yakni Pantai Kerang Mas, Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

Baca juga: Gubenur Lampung imbau masyarakat jaga kawasan hutan, cegah bencana

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi/Muklasin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023