Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta seluruh jajaran Departemen Perdagangan agar bertindak sebagai navigator bagi kemajuan perdagangan Indonesia ke depan. "Tugas Departemen Perdagangan saat ini seperti navigasi yang memberikan patokan-patokan dan informasi kepada para pengusaha," kata Wapres Jusuf Kalla saat membuka Raker Departemen Perdagangan di Jakarta, Rabu. Namun, tambah Wapres, hal ini memang bukan ditentukan oleh satu departemen saja, tetapi merupakan pekerjaan total dari seluruh departemen guna meningkatkan daya saing nasional. Dengan adanya perubahan yang terjadi sekarang tugas Departemen Perdagangan hanya tinggal mengawasi. "Tetapi mengawasi juga hanya bisa dilakukan hanya kalau terjadi pelanggaran. Misalnya terhadap barang yang kadaluwarsa. Namun untuk pelanggaran harga hampir sudah tidak ada lagi yang salah," kata Wapres. Untuk bisa menjadi navigator, tambah Wapores, maka jajaran Departemen Perdagangan harus memiliki tiga hal yakni peta, pengetahuan atau ramalan ke depan dan sumber daya lainnya. Dengan peta, khususnya perdagangan dan tren perdagangan ke depan akan laku di pasaran. Untuk itu, tambah Wapres, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Departemen Perdagangan ke depan, pertama harus memberikan motivasi kepada para pengusaha agar bisa berkompetisi secara fair. "Selain itu harus merencanakan ke depan. Pertanyaannya, pertama bagaimana cara tingkatkan ekspor dan kedua apa yang harus di ekspor?," kata Wapres. Karena itulah, tambah Wapres, tugas utama Departemen Perdagangan ke depan yang harus terus menerus ditingkatkan. "Karena itu navigator harus lebih pintar dari kapten (pilot) dari segi navigasi kita harus jalan ke mana?. Jadi harus lebih pintar dari para pengusaha meskipun itu sulit," kata Wapres. Wapres juga meminta jajaran Departemen Perdagangan harus terjun langsung ke lapangan dan melakukan perencanaan yang matang. Hal itu terjadi, tambah Wapres, karena dalam dunia perdagangan apa yang direncanakan hari ini baru akan mencapai hasilnya pada tiga atau lima tahun mendatang. "Karena itu dalam raker ini harus bicarakan apa yang harus dibuat, komoditas apa yang harus ditingkatkan dan bagaimana kita menjual industri kita," kata Wapres dengan nada tinggi. Raker Departemen Perdagangan diikuti oleh 200 peserta yang terdiri atas Ketua Bappeda, kepala dinas dan perwakilan di luar negri. (*)

Copyright © ANTARA 2006