Jakarta (ANTARA) - Koperasi Konsumen Pusat Syariah Sarekat Bisnis Pesantren Jawa Timur atau KSBP Jatim mengakui akses dana bergulir yang didapat dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) membuat tata kelola dan administrasi koperasi makin tertib.

“Pembiayaan dari lembaga perbankan atau sumber keuangan lain, bunga yang ditawarkan jauh lebih tinggi. Di samping itu, LPDB-KUMKM bukan hanya melayani dari sisi pembiayaan saja, namun sisi pendampingan koperasi sehingga kami dapat lebih tertib secara administrasi dan laporan keuangan," kata Ketua KSBP Biyati Ahwarumi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Biyati menjelaskan KSBP berdiri sejak tahun 2017 dan merupakan koperasi sekunder yang memiliki anggota 17 koperasi pesantren besar di Jawa Timur sebagai koperasi primernya.

Sebelum mendapat pembiayaan mengakses LPDB-KUMKM, omzet koperasi antara Rp2 miliar hingga Rp5 miliar. Kemudian, setelah mengakses LPDB-KUMKM, omzet koperasi naik signifikan menjadi Rp50 miliar di tahun 2022 dan di akhir tahun 2023 ini telah mencapai Rp90 miliar.

“Hal ini dikarenakan semakin banyaknya modal untuk mitra KSBP, maka akan semakin memperbanyak persediaan barang, sehingga memudahkan mitra KSBP untuk memperbanyak cabang Toserba. Kami juga terus berupaya meningkatkan produktivitas usaha, seperti mengevaluasi terkait barang-barang yang dibutuhkan konsumen dalam skala besar untuk diperbanyak kuantitinya, serta melengkapi jenis barang sesuai kebutuhan pelanggan melalui riset lapangan,” jelasnya.

Biyati melanjutkan, KSBP akan membuka cabang toserba untuk memudahkan konsumen dalam jangkauan luas.

Saat ini sudah ada satu cabang toserba yang existing, dan pada akhir tahun akan dilakukan grand opening enam cabang tambahan.

Selain itu, tahun depan KSBP akan menyatukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk kebutuhan anggota agar lebih mudah mengakses LPDB-KUMKM lewat satu pintu.

Di kesempatan berbeda, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, pemerintah terus berupaya mempercepat roda perekonomian Indonesia melalui berbagai cara, salah satunya melalui suntikan modal LPDB-KUMKM.

Menurut Supomo, penyaluran dana bergulir bertujuan untuk memberikan dukungan akses pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi yang bergerak diberbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, dan jasa.

Melalui dukungan keuangan tersebut diharapkan dapat membantu koperasi meningkatkan produktivitas dan daya saing.

LPDB-KUMKM berkomitmen mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui wadah usaha koperasi.

"Kami percaya koperasi memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan oleh sebab itu, dukungan keuangan maksimal kami gelontorkan kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Program pendampingan kepada koperasi tidak hanya kepada calon mitra maupun penyewa  program inkubator, tetapi juga termasuk koperasi yang telah menjadi mitra LPDB-KUMKM.

Tujuannya adalah membantu koperasi meningkatkan kualitas pengelolaannya, sehingga nantinya dapat mengelola dana bergulir dengan baik dan efektif.

“Program ini harapannya dapat berdampak banyak bagi peningkatan ekonomi masyarakat, terlebih perekonomian nasional,” tambah dia.

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023