Kulon Progo (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir berharap aparat Polri dan TNI dapat taat konstitusi dan melindungi seluruh warga negara Indonesia, khususnya mencegah terjadinya kekerasan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Dia mengatakan kekerasan akibat dari proses demokrasi maupun kampanye pemilu merupakan ranah hukum.

"Untuk itu, secara hukum dan formal regulasi sistem bernegara, kami harapkan aparat Polri dan TNI untuk betul-betul berdiri tegak di atas konstitusi dan melindungi seluruh warga bangsa, termasuk mencegah terjadinya kekerasan pemilu," kata Haedar Nashir di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Minggu.

Dia juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk bisa menahan diri dan menjalani kontes demokrasi dengan mengedepankan akal.

Baca juga: Haedar Nashir harap debat capres mencerdaskan bangsa

"Saya yakin masyarakat sudah bisa menjadi fungsi sosial kontrol bagi proses yang tidak baik," tambahnya.
​​​​​​​
Menurut dia, kekerasan dalam hal apa pun akan merugikan kehidupan berbangsa.
​​​​​​​
"Untuk itu, mari kita menahan diri dan mengedepankan akal dalam kontes," ujar Haedar Nashir.
​​​​​​​
Pernyataan Haedar tersebut untuk menyikapi kasus dugaan kekerasan terhadap relawan di Madura, Boyolali, dan Sleman, selama kampanye Pemilu 2024.

Baca juga: Ketua Umum PP Muhammadiyah: Pemilu harus perkuat nilai-nilai keindonesiaan

Pewarta: Sutarmi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024