Pasuruan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menyasar sebanyak 206.543 anak untuk mendapatkan imunisasi polio yang dimulai pekan ini secara serentak di seluruh wilayah Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dr Ani Latifah dalam keterangannya di Pasuruan, Senin, mengatakan imunisasi tersebut dilaksanakan di semua puskesmas, posyandu, pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak, raudaltul athfal (RA), madrasah diniyah, madrasah ibtidaiyah, dan sekolah dasar,

"Sasaran penerima imunisasi polio di Kabupaten Pasuruan adalah anak-anak usia 0-7 tahun," katanya.

Ani mengimbau para orang tua agar membawa anak-anaknya untuk divaksin polio.

Baca juga: Kemenkes respons KLB Polio Jateng dan Jatim dengan imunisasi lengkap

"Dari semua puskesmas se-Kabupaten Pasuruan, jumlah sasaran penerima vaksin paling banyak di Gempol dan Pandaan," katanya.

Di wilayah Puskesmas Gempol yang meliputi Puskesmas Gempol dan Kepulungan sasaran sebanyak 14.976 anak dan di wilayah Puskesmas Pandaan sebanyak13.641 anak.

"Sedangkan jumlah terkecil ada di wilayah Puskesmas Tosari, yakni 2.484 anak," ujarnya.

Ani menekankan pentingnya imunisasi polio, terutama agar anak terhindar dari penyakit yang mengakibatkan anak menjadi lumpuh.

Baca juga: Pemkot Surabaya tempatkan imunisasi polio di PAUD hingga Balai RW

"Kalau sudah kena polio, anak bisa lumpuh. Oleh karena itu, imunisasi polio penting. Meskipun sudah pernah diimunisasi, tetapi ini boleh dilakukan dua kali," ujarnya.

Disinggung perihal kasus polio di Kabupaten Pasuruan, Ani mengatakan sampai saat ini belum ada kasus polio. Meskipun demikian, ia berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak menganggap remeh penyakit ini.

"Jangan sampai melewatkan imunisasi ini," tuturnya.

Salah satu lokasi pelaksanaan imunisasi polio hari ini di Puskesmas Raci tampak petugas sibuk memberikan vaksin polio dua tetes ke setiap anak.

Baca juga: Dokter: Kurang lengkapnya imunisasi berisiko sebabkan Polio pada anak

Di wilayah Puskesmas Raci, total ada 4.745 anak yang ditargetkan diimunisasi. Anak-anak antusias, lantaran vaksin tidak diberikan dalam bentuk suntikan, melainkan dimasukkan ke mulut seperti obat tetes.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024