Jakarta (ANTARA) - Puluhan pedagang di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan kenaikan biaya retribusi atau service charge yang dikenakan oleh pengelola hingga Rp1,4 juta per bulan.

"Kami menolak kenaikan service charge. Kami melakukan aksi ini agar pihak pengelola Sarana Jaya bisa mendengar keluhan kami pedagang JPM," kata Ketua Paguyuban Pedagang JPM Tanah Abang, Jimmy di kawasan perdagangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu.

Para pedagang pun melakukan aksi unjuk rasa karena tingginya kenaikan biaya retribusi dari semula Rp560 ribu per bulan menjadi Rp1.443.000, terhitung pada Februari mendatang.

Bahkan, menurut pedagang kenaikan tersebut dilakukan secara sepihak tanpa ada musyawarah terlebih dahulu.

Baca juga: Petugas tertibkan puluhan motor parkir sembarangan di Tanah Abang

Baca juga: Pedagang: Pasar Tanah Abang ramai pengunjung saat akhir pekan


Jimmy menegaskan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan pengelola kawasan perdagangan JPM Tanah Abang, namun hingga kini belum ada respons.

Pedagang pun mengancam akan menutup Jalan Jati Baru, Tanah Abang, jika pengelola tetap menaikkan biaya retribusi.

"Kalau nanti Senin tetap tidak ada perubahan dan mereka bertahan sudah pasti kita akan tutup jalan. Kami bukan menolak kenaikan, tapi yang wajar saja naiknya. Kalau misalkan dari Rp560.000 ke Rp650.000 itu masih masuk akal," katanya.

Menurut Jimmy, kenaikan biaya hingga 150 persen disampaikan melalui surat edaran kepada para pedagang.

Dalam surat edaran itu, pengelola meminta pedagang untuk mengosongkan kios jika tidak mematuhi aturan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pengelola JPM Tanah Abang dari PD Saranawisesa Propertindo, Adrian Saputra enggan memberikan komentar terkait adanya aksi tersebut.

"Saya hanya pelaksana tugas, tidak bisa memberikan keterangan resmi kepada awak media," katanya melalui pesan singkat.*

Baca juga: Pembeli di Tanah Abang lebih puas belanja langsung dibanding "online"

Baca juga: Jelang Natal, Pasar Tanah Abang tampak sepi pengunjung

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024