"Penigkatan produksi baja ini dengan perusahaan patungan dari perusahaan Pohang Steel Corporation (Posco) asal Korea Selatan," kata Kepala Bagian Sumber Daya Manusia PT Krakatau Steel Dadang saat menghadiri acara "Sharing Session & Workshop" Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di Cilegon, Rabu.
Menurut dia, pabrik baja PT Posco tersebut akan diresmikan 23 Desember 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Perusahaan patungan bernama Krakatau Posco tersebut memproduksi ton juta ton slab per tahun.
Saat ini, kata dia, PT Krakatau Steel mampu memproduksi tiga ton slab per tahun.
"Dengan menjalin perusahaan patungan ini ditargetkan produksi baja mencapai enam juta ton slab per tahun," katanya.
Ia mengatakan, PT Krakatau telah melakukan ekspansi dengan perusahaan Korea Selatan untuk memenuhi permintaan baja dalam negeri.
Saat ini, permintaan baja untuk pasar domistik sebanyak 10 juta ton slab per tahun.
PT Krakatau Steel hingga kini belum mampu memenuhi permintaan pasar nasional.
"Kami berharap perusahaan patungan dengan nilai investasi US$ 6 miliar ditargetkan pembangunan pabrik seluas 300 hektare Desember mendatang bisa segera diresmikan," katanya.
Ia menyebutkan, jumlah tenaga kerja PT Krakatau Steel tercatat 5.900 orang dan 4.000 tenaga kerja berstatus oursourcing atau pekerja daya alih.
Mereka para pekerja outsourcing bekerja melalui 11 anak perusahaan anak PT Krakatau Steel.
Seluruh pekerja PT Krakatau Steel yang berstatus outsourcing telah memenuhi Permenakaretrans nomor 19/2012, di antaranya gaji mereka 10 persen dari upah minimum kabupaten/kota.
Ia menjelaksan, kebutuhan pasar dalam negeri untuk produk baja diperkirakan meningkat 12 sampai 15 persen per tahun. Permintaan baja per kapita diantisipasi akan meningkat dari 48 kg di 2010, menjadi 57 kg di 2015.
Dengan berdirinya pabrik PT Posco dipastikan dapat menyerap tenaga kerja dari lokal.
"Saya yakin dengan berdirinya PT Posco ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
