Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic menyebut kekalahannya dari Jannik Sinner di semifinal Australian Open, Jumat, adalah pertandingan Grand Slam terburuk yang pernah ia mainkan.

Petenis nomor satu dunia itu mencatatkan 54 unforced error dan gagal menciptakan break point, kalah 6-1, 6-2, 6-7(6/8), 6-3 saat rekor rentetan kemenangannya pada 33 pertandingan berakhir di Melbourne Park.

Juara Australian Open sepuluh kali Djokovic mengatakan dia "terkejut" dengan level penampilannya melawan unggulan keempat Sinner di Rod Laver Arena, di mana dia belum pernah kalah di semifinal sebelumnya.

"Dia pantas berada di final. Dia mengungguli saya sepenuhnya hari ini," kata Djokovic, seperti disiarkan AFP, Jumat.

"Begini, saya terkejut dengan level saya, Anda tahu, dalam cara yang buruk. Tidak banyak yang saya lakukan dengan benar di dua set pertama."

"Saya rasa ini adalah salah satu pertandingan Grand Slam terburuk yang pernah saya mainkan. Setidaknya itu yang saya ingat."

Baca juga: Sinner akhiri dominasi Djokovic di Australian Open untuk capai final

Kekalahan itu mengakhiri upaya Djokovic untuk meraih gelar Australian Open ke-11 dan Grand Slam ke-25 untuk memperpanjang rekornya -- juga memecahkan rekor, membawanya unggul satu poin atas Margaret Court.

Petenis Serbia itu sudah tersingkir di nomor putra, dengan jumlah 24 gelar major yang membuatnya unggul dua poin dari Rafael Nadal yang cedera dan empat poin di atas Roger Federer yang sudah pensiun.

Dia mengatakan performanya di Australian Open tahun ini, di mana dia belum pernah kalah sejak 2018, berada di bawah standar.

"Turnamen ini belum memenuhi standar atau kriteria saya atau level yang biasanya saya mainkan atau harapkan, namun itu tidak berarti bahwa ini adalah awal dari sebuah akhir," kata Djokovic.

Djokovic 14 tahun lebih tua dari Sinner, yang merupakan bagian dari generasi muda petenis yang haus akan kesuksesan, namun ia belum berniat gantung raket.

"Saya masih punya harapan besar lho, untuk Slam lainnya, Olimpiade, dan turnamen apa pun yang akan saya ikuti," kata Djokovic.

"Ini baru permulaan musim."

"Ini adalah kota yang sangat istimewa, yang terbaik sejauh ini, Grand Slam dalam karier saya," ujar petenis berusia 36 tahun itu.

"Saya hanya berharap bahwa saya akan mendapat kesempatan untuk kembali bermain setidaknya di lain waktu dan mengatasi emosi sekali lagi."

Baca juga: Sinner atur pertemuan dengan Djokovic di semifinal Australian Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024