Jakarta (ANTARA) - Microsoft akan memberhentikan 1.900 karyawan di Activision Blizzard dan Xbox minggu ini, demikian diumumkan pada Kamis (25/1), merupakan pengurangan terbaru di sektor teknologi yang telah memperpanjang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran selama beberapa tahun terakhir hingga tahun 2024.

Pemotongan tersebut mewakili sekitar 8 persen dari keseluruhan divisi Microsoft Gaming dan sebagian besar akan terjadi di Activision Blizzard.

Presiden Blizzard Mike Ybarra dan Chief Design Officer Allen Adham juga akan meninggalkan perusahaan, sementara game survival Blizzard yang diumumkan sebelumnya telah dibatalkan, kata Microsoft.

Berita ini muncul beberapa bulan setelah Microsoft menyelesaikan kesepakatan senilai 69 miliar dolar AS (Rp1,08 kuadriliun) untuk Activision Blizzard, meningkatkan pengaruhnya di pasar video game dengan judul-judul terlaris, termasuk "Call of Duty", untuk bersaing lebih baik dengan pemimpin industri Sony.

Baca juga: Microsoft, OpenAI kena gugatan hukum dari penulis atas pelatihan AI

"Pengumuman Microsoft bahwa mereka akan memberhentikan 1.900 pekerja video game memperjelas bahwa, bahkan ketika Anda bekerja di perusahaan sukses dalam industri yang sangat menguntungkan, penghidupan Anda tidak akan terlindungi tanpa suara dalam pekerjaan," kata Communications Workers of America (CWA)

“Kami akan terus mendukung para pekerja di Microsoft dan seluruh industri video game yang ingin memiliki suara serikat pekerja dalam pekerjaan mereka,” tambahnya.

Beberapa perusahaan besar lainnya seperti Alphabet, Amazon.com dan ebay juga telah memberhentikan ribuan stafnya dalam beberapa pekan terakhir untuk menurunkan biaya dan meningkatkan profitabilitas.

Secara keseluruhan, lebih dari 21.000 pekerja telah dipecat di 76 perusahaan teknologi pada bulan Januari, menurut situs pelacakan Layoffs.fyi.

Sektor teknologi kehilangan 168.032 pekerjaan pada tahun 2023 dan menyumbang jumlah PHK tertinggi di seluruh industri, menurut laporan Challenger, Gray dan Christmas awal bulan ini. Itu termasuk lebih dari 10.000 pemangkasan di Microsoft.

Para analis dan pakar industri memperkirakan akan lebih sedikit PHK pada tahun ini, karena perusahaan-perusahaan yang berlomba mengejar ketertinggalan di sektor kecerdasan buatan (AI) kemungkinan besar akan melakukan perampingan untuk mengimbangi miliaran dolar yang mereka keluarkan untuk teknologi tersebut.

The Verge adalah orang pertama yang melaporkan berita tentang PHK terbaru yang dilakukan Microsoft. Demikian disiarkan Reuters, Jumat (26/1) waktu setempat.

Baca juga: Microsoft kini mendukung rapat virtual 3D dan VR

Baca juga: Bekerja sama dengan Microsoft, Cognizant perkenalkan Innovation Assistant bertenaga AI

Baca juga: Microsoft tawarkan langganan AI Copilot senilai Rp311 ribu

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024