Nah kalau atraksinya kurang juga, orang kan juga mungkin memilih tempat lain
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi Sukamdani mengatakan perlu adanya pemetaan daya tarik di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Likupang, Sulawesi Utara.
 
“Likupang ini perlu dilihat daya dukungan, daya tariknya apa gitu ya. Memang di sana kan sebetulnya banyak keterbatasannya,” ujar Hariyadi saat ditemui di Jakarta, Rabu.
 
Dibanding dengan destinasi lainnya,menurutnya Likupang masih membutuhkan sentuhan pemerintah dalam menentukan atraksi, aksesibilitas serta akomodasi.
 
“Nah kalau atraksinya kurang juga, orang kan juga mungkin memilih tempat lain. Sekarang akomodasi sama atraksi ini kan seiringan,” tambahnya.
 
Namun demikian, dengan usaha bersama, ia yakin Likupang dapat dikenal seperti halnya dalam pengembangan Wakatobi pada beberapa tahun yang telah lalu, apalagi Likupang memiliki daya tarik meliputi keindahan pantai yang menenangkan hingga lokasi untuk berwisata olahraga golf.
 
Dirinya pun mencontohkan Banyuwangi yang mampu meningkatkan kualitas pariwisata dengan mempromosikan daya tarik utama seperti api biru atau blue fire, yang mana ini hanya terdapat dua di dunia yakni di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur dan di Islandia.
 
“Makanya kenapa misalnya Banyuwangi begitu dikelola oleh kepada daerah yang bagus ya langsung naik karena dia punya keunikan, kan dia jualannya gitu kan. Satu-satunya di dunia ada blue fire apa di dunia hanya ada dua,” pungkasnya.
 
Sementara di sisi transportasi, ia menilai tiket pesawat dari Jakarta menuju Likupang terhitung masih mahal, sehingga butuh dukungan agar tiket pesawat terjangkau.

Baca juga: Gaet wisatawan Jepang, Garuda promosikan rute Tokyo-Manado
Baca juga: Polandia jajaki kerja sama di KEK Pariwisata Likupang-Sulut

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024