Kita semua mengharapkan peran alumni USU memiliki kemampuan teknis di industri EBT agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen
Medan (ANTARA) - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Muryanto Amin mengatakan kurikulum pembelajaran selama masa perkuliahan harus disesuaikan dengan perubahan kebutuhan profil tenaga kerja andal di sektor energi terbarukan.

"Peran ilmu saintek dan sosial humaniora sangat penting memberikan solusi dari berbagai masalah di masyarakat," katanya saat acara wisuda 1.952 lulusan USU Periode II Tahun Ajaran (TA) 2023/2024 di Medan, Selasa.

Dalam pidatonya yang berjudul "Respon Perubahan Iklim dan Adaptasi Kebutuhan Profil Pekerja dari Lulusan Perguruan Tinggi" mengulas tentang tindakan yang diperlukan dalam mengelola perubahan kebutuhan kerja di tengah isu perubahan iklim serta mengharuskan setiap negara meratifikasi peraturan tentang perubahan iklim.

"Isu tentang perubahan iklim dunia telah dimulai sejak Protokol Montgreal 1987, berisi perjanjian lingkungan hidup yang menjadi model diplomasi masa depan," katanya.

Baca juga: USU fokus tiga poin penting menuju universitas berkelas dunia

Ia mengatakan sebagai bagian dari ekosistem produktivitas dunia, lembaga pendidikan formal masih memberikan deposit jumlah lulusan yang lebih besar ketimbang lembaga lainnya.

Selain memiliki basis pemahaman bidang ilmu yang diminati, kata dia, setiap lulusan diharapkan mendapatkan bekal keterampilan yang dibutuhkan oleh industri Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Perubahan kebutuhan lapangan pekerjaan dan profesi sektor EBT di dunia terus mengalami peningkatan selama satu dekade terakhir," katanya.

Lebih lanjut Rektor USU menyatakan beberapa alumni USU telah memilih profesi sebagai entrepreneur di bidang EBT, seperti Kepul dan Aksata Pangan.

Baca juga: Universitas Sumatera Utara kukuhkan lima guru besar  

Kepul merupakan sebuah inovasi dalam upaya optimalisasi jual beli sampah yang dapat didaur ulang. Sedangkan Aksata Pangan adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada penanggulangan masalah pangan dengan komitmen untuk mengatasi kelaparan dan pemborosan makanan.

Sejalan dengan itu Rektor USU juga menyoroti alumni USU sangat diperlukan untuk masuk dalam industri EBT lainnya berbasis high technology seperti EV, hydropower skala besar, floating solar PV, geothermal, dan bahkan carbon storage and capture.

"Kita semua mengharapkan peran alumni USU memiliki kemampuan teknis di industri EBT agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen," katanya.

Baca juga: Rektor USU ajak alumni di AS sukseskan program internasional

Pewarta: Juraidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024