Seoul, Korea Selatan (ANTARA) - Kantor Berita Korea Selatan Yonhap melaporkan bahwa Korea Expressway Corp memprediksi sebanyak 5,2 juta mobil akan memadati jalanan nasional di hari pertama libur Tahun Baru Imlek, Jumat.

Di antara mobil-mobil tersebut, sekitar 490 ribu kendaraan diperkirakan meninggalkan wilayah Seoul menuju wilayah di sejumlah provinsi. Sementara sebanyak 370 ribu mobil diperkirakan melakukan perjalanan ke ibukota tersebut.

Badan Korea tersebut juga memperkirakan kemacetan lalu lintas di jalan menuju wilayah provinsi akan mencapai puncaknya antara pukul 11.00 hingga siang hari. Kepadatan lintas diperkirakan akan mereda sekitar pukul 20.00 hingga 21.00.

Sedangkan untuk kemacetan lalu lintas di jalan balik ke arah Seoul diperkirakan mencapai titik terburuknya antara siang hingga jam 1 siang. Kepadatan akan mereda antara jam 6 hingga jam 7 malam.

Adapun Tahun Baru Imlek pada tahun ini jatuh pada hari Sabtu (10/2) dengan hari libur diperpanjang menjadi empat hari karena Senin turut dijadikan sebagai tanggal merah.

Pada hari pertama libur Tahun Baru Imlek, Presiden Korea Selatan mengadakan pertemuan sembari sarapan pagi dengan para pekerja kebersihan di sebuah kawasan Seoul.

Selama pertemuannya dengan penyapu jalan di Daerah Dongjak, bagian selatan Seoul, Yoon bertanya mengena kondisi pekerjaan sembari menikmati semangkuk sup yang dibuat dengan kue beras bernama tteokguk yang sering disantap pada hari libur Imlek.

Yoon berterima kasih kepada para pekerja karena telah mulai bekerja di pagi hari, bahkan pada hari libur. Ia menekankan bahwa keselamatan para pekerja harus diprioritaskan.

“Hal terpenting di tahun baru adalah keselamatan Anda. Anda mengabdikan diri Anda kepada masyarakat dan pengabdian. Anda tidak boleh menjadi pengorbanan karena kecelakaan keselamatan,” ucap Yoon seperti dikutip Yonhap.

Baca juga: Kecap manis jadi ciri khas akulturasi budaya makanan Imlek
Baca juga: Bursa saham China ditutup menguat di hari terakhir sebelum libur Imlek

 

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024