Jakarta (ANTARA) -
Petugas dari Suku Dinas Sosial Jakarta Timur mengevakuasi Aris (43), seorang tunawisma yang menderita batuk kronis di kolong jembatan Kanal Banjir Timur (KBT) Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.
 
Aris yang tinggal bersama anak perempuannya berusia 10 tahun di dievakuasi oleh petugas Satuan Pelaksana (Satpel) Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Duren Sawit dan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.
 
Sebelum dievakuasi, Aris yang duduk  beralaskan spanduk bekas mendengarkan beberapa arahan yang disampaikan para petugas perihal tindakan evakuasi.
 
Hanya saja, ia tidak dapat berbicara banyak karena kondisinya lesu dan lemas. Bahkan, sering kali mulutnya terbuka untuk menghirup oksigen.

"Kami tadi dapat laporan dari masyarakat ada orang terlantar dan dua anaknya usia 10 tahun dan 15 tahun," katanya.

Baca juga: Sudin Sosial Jaktim tingkatkan antisipasi munculnya PPKS saat Ramadhan
 
Pihaknya dikirim foto-fotonya lalu berkoordinasi dengan polisi, Satpol PP dan petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S). "Kami langsung menuju ke kolong jembatan ini," kata Kasatpel Sudinsos Duren Sawit El Bahruroji.
 
Menurut dia, Aris bersama kedua anaknya memang sudah satu bulan ini tinggal di kolong jembatan KBT Pondok Kopi, Jakarta Timur (Jaktim).
 
"Saya tanya-tanya sebentar juga masih bisa bicara, tapi pelan. Katanya batuk kronis sebulan belakangan ini, mungkin karena kecapean dan makan tidak teratur. Ada asma juga," ujarnya.
 
Kedua anaknya pun sempat menolak ketika petugas mengevakuasi sang ayah. Mereka juga bingung perihal upaya seperti apa yang perlu dilakukan jika sang ayah nantinya dibawa ke rumah sakit.

 Baca juga: Sudin Sosial Jaktim amankan dua PMKS di Cipayung

Sang ibu sudah meninggal dunia terlebih dahulu. "Tadi kami sempat bicara dengan anak-anaknya yang enggak mau ditinggal bapaknya, tapi kan di rumah sakit tidak boleh," kata El Bahruroji.
 
Setelah dibujuk petugas, akhirnya kedua anaknya pun menyetujui untuk membawa ayahnya ke rumah sakit. Petugas Sudin Sosial pun membolehkan anaknya untuk ikut ke rumah sakit menggunakan ambulans.
 
"Penanganan selanjutnya, kami berkoordinasi dengan Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinkes DKI, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di RS Duren Sawit," katanya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024