Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) menggandeng dua kampus atau perguruan tinggi untuk membentuk standar acuan pemilihan atlet-atlet senam berbakat yang nantinya memperkuat tim Indonesia dalam kompetisi di kancah internasional.

"Kami bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Negeri Yogyakarta khusus untuk talent scouting dengan membentuk suatu standar acuan memilih atlet-atlet berbakat," kata Sekjen PB Persani Sri Sundari Kencana Ayu ketika dihubungi melalui sambungan telpon di Jakarta, Rabu.

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan langkah PB Persani dalam menyiapkan atlet-atlet muda yang dapat dibina untuk menjadi atlet senam andalan Indonesia untuk tampil dalam kompetisi di panggung internasional.

Baca juga: Persani pertahankan dua ajang kompetisi untuk regenerasi atlet

Sri Sundari menjelaskan, kerja sama dengan perguruan tinggi tersebut menghasilkan sebuah tim talent scouting diketuai mantan atlet Herman Caniago yang di dalamnya melibatkan para profesor atau pakar dari kedua perguruan tinggi.

Tim tersebut, kata dia, sudah mengantongi suatu format untuk menyeleksi atlet yang tampil di ajang kompetisi tingkat nasional seperti Indonesia Open.

Para atlet berbakat dalam kompetisi itu, kata dia, akan dipilih dan dipersiapkan untuk kebutuhan jangka panjang termasuk berkompetisi di kancah internasional.

"Jadi tim talent scouting ini merancang aturan dasar atau persyaratan bagi seorang atlet untuk dibina lebih lanjut. Misalnya tinggi badan yang tidak boleh terlalu tinggi untuk mobilitas atau kelincahan, masa index tubuh, dan sebagainya," ujarnya.

Atlet-atlet berbakat yang terpilih, kata dia, akan mendapatkan fasilitas yang selaras dengan program pemerintah dalam hal pembinaan dan regenerasi atlet.

Lebih lanjut, Sri Sundari mengatakan, upaya penyiapan atlet senam harus dilakukan dari usia dini. Oleh sebab itu, ada kompetisi seperti Indonesia Open yang diikuti atlet berusia 4-12 tahun.

Ia menambahkan, dalam program talent scouting juga mempersiapkan pengenalan kembali senam ke sekolah-sekolah dasar agar anak-anak menekuni gerakan dasar senam sebagai modal untuk menjadi atlet profesional.

"Jadi seperti zaman dulu, kita diperkenalkan lagi dengan gerakan-gerakan senam, karena kan Kemenpora juga mencanangkan bahwa senam ini harus bisa masuk ke sekolah-sekolah," pungkasnya.

Baca juga: Persani bentuk tim kawal persiapan Rifda menuju Olimpiade Paris
Baca juga: Persani siapkan Ameera Rahmajanni jadi pesenam putri andalan

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024