Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek per Agustus 2013 sudah membukukan laba 98 persen dari target atau sebesar Rp2,07 triliun dari target Rp2,1 triliun.

Siaran pers BUMN itu yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan walaupun kondisi ekonomi bergejolak tetapi capaian sangat menggembirakan.

"Kami optimistis target laba akan tercapai tahun ini walaupun perekonomian saat ini masih bergejolak," kata Direktur Umum dan SDM PT Jamsostek Amri Yusuf usai membuka kegiatan pemeriksaan kesehatan (medical check up) gratis bagi peserta Jamsostek di Medan, Sumatera Utara, kemarin.

Amri mengatakan, meski sudah mendekati target 2013, tetapi manajemen belum akan menaikkan target laba dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) tahun ini.

Sementara total dana investasi hingga Agustus 2013 sudah mencapai Rp147 triliun dengan hasil investasi sebesar Rp10,8 triliun. Sementara dari sisi aset sudah sekitar Rp149 triliun.

Amri juga menjelaskan melemahkan perekonomian dunia akibat kondisi perekonomian Amerika Serikat membuat cemas banyak pihak. Namun, fundamental ekonomi dalam negeri cukup kuat dan komitmen pemerintah dan DPR diharapkan pelaksanaan jaminan sosial nasional bisa terlaksana.

Di sisi lain, dia menegaskan PT Jamsostek akan terus berkomitmen memberikan manfaat tambahan bagi pesertanya. Hingga September 2013 sedikitnya Rp40 miliar digelontorkan untuk manfaat tambahan bagi peserta.

Manfaat tambahan itu antara lain bea siswa, pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis dan pemberian alat pelindung.

Program pemeriksaan kesehatan gratis akan dilaksanakan di 11 provinsi di antaranya Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Perusahaan yang dipilih untuk mendapatkan manfaat tambahan tersebut merupakan peserta yang patuh membayar iuran dan melaporkan upahnya sesuai yang diterima karyawan.

Wakil Sekretaris Perusahaan PT Jamsostek Kuswahyudi Kusnidar mengatakan kegiatan itu merupakan bentuk kepedulian untuk meningkatkan kesehatan pekerja. "Jika pekerja sehat maka produktivitasnya akan meningkat dan perusahaan akan untung," ujarnya.

Program periksa kesehatan gratis berlangsung mulai 2-15 Oktober yang diikuti sekitar 55.000 pekerja.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013