Terlebih dalam Pertemuan Bisnis P3DN ini sudah tercapai komitmen belanja produk dalam negeri mencapai Rp90 triliun
Bali (ANTARA) - Pertemuan Bisnis Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) 2024 di Bali, 4-7 Maret dinilai memacu eksistensi sektor pendidikan vokasi dalam mendukung program nasional substitusi produk impor dengan produk dalam negeri.

Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti dalam keterangannya saat pembukaan Pertemuan Bisnis atau Business Matching VII di Sanur Bali, Selasa.

Cukup beragam produk industri hasil pengembangan para pelajar SMK-peneliti dan mahasiswa Perguruan Tinggi nasional diikutsertakan dalam kegiatan tahunan Kementerian Perindustrian itu.

Hal itu mulai dari produk inovasi teknologi seperti peralatan elektronik medis, pengisi daya kendaraan mobil-bus listrik, pesawat nirawak untuk kedirgantaraan, pengukur kualitas air elektrik, agrikultur sistem, dan ragam lainnya.

Suharti menyebutkan, setiap produk tersebut merupakan karya orisinil anak bangsa yang selaras dengan perkembangan dan kebutuhan industri.

Hal demikian dikarenakan dalam proses itu turut melibatkan tim pengarah, pengawasan, dan evaluasi, hingga tim fasilitasi perbedaan penafsiran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang melibatkan seluruh pejabat di lingkungan Kemendikbudristek.

Karena itu, ia memastikan, setiap produk buatan anak negeri tersebut didorong untuk dipertemukan secara langsung kepada pasar dengan harapan memperluas jangkauan pemanfaatannya.

Dari situ diharapkan pula dapat memberi dampak langsung pada perkembangan industri dalam negeri dimulai dari bertambahnya lapangan kerja baru, terserapnya banyak tenaga kerja, sehingga terjadi efek ganda pada berbagai sektor yang akan memperkuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Atau setidaknya, ia menambahkan, melalui kegiatan ini Kemendikbudristek dapat memastikan kesiapan dan kesediaan produk dalam negeri untuk kemudian nantinya menjadi bagian dari substitusi produk impor.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menargetkan realisasi nilai kontrak belanja produk dalam negeri pada triwulan pertama 2024 oleh pemerintah pusat-daerah senilai Rp250 triliun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengaku optimistis nilai itu terealisasi, karena pada 2024 potensi belanja barang dan modal dari APBN-APBD mencapai Rp1.223 triliun.

Terlebih dalam Pertemuan Bisnis P3DN ini sudah tercapai komitmen belanja produk dalam negeri mencapai senilai Rp90 triliun, sejak pukul 12.00 WITA.

Nilai komitmen tersebut untuk sementara dilakukan oleh sebanyak 2.167 satuan kerja dengan jumlah komitmen yang masuk mencapai 87.538 data.

Kemudian menempatkan Kemendikbudristek menjadi salah satu lembaga pemerintah yang paling tinggi mendapatkan belanja produk dalam negeri dalam kegiatan tersebut, setelah Kementerian Pertahanan dengan BUMN (PT LEN dan Pindad).

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024