Informasi akan terus disampaikan sesuai perkembangan yang ada
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peringatan dini tsunami menyusul terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,2 SR di kedalaman 10 kilometer di 5 kilometer dari timur Balilihan, Filipina, pukul 07.12.36 WIB, Selasa.

"Peta penjalaran dan waktu tsunami telah dikeluarkan. Beberapa kawasan di Filipina diperkirakan terlanda tsunami," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan "Pacific Disaster Center" yang diterima Posko BNPB, potensi tsunami diperkirakan terjadi di daerah Indonesia bagian utara.

Gelombang tsunami yang tidak terlalu tinggi diperkirakan akan mencapai Manado, Patani, Sorong, Tarakan, dan Jayapura sekitar 3-4 jam setelah kejadian gempa di Filipina tersebut.

Meski demikian, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik, serta menjauhi aktivitas di sekitar laut dan pesisir di daerah tersebut.

Pusat gempa Filipina berada di daratan di Pulau Bohol. Gempa dirasakan sangat kuat. Intensitas guncangan gempa dirasakan berskala VII MMI (sangat kuat) terjadi di Kota San Isidro, Danao, Loay, San Pascual, Jandayan, dan San Agustin.

Sedangkan guncangan gempa berintensitas V-VI MMI (sedang hingga kuat) terjadi di Kota Cebu, Cagayan de Oro, Cotabato, dan Iloilo. Kota-kota tersebut terdapat di Pulau Bohol, Pulau Cebu, Pulau Negros, Pulau Leyte dan pulau Pulau Mindanau bagian utara.

Diperkirakan kota-kota tersebut adalah kota yang terpapar oleh guncangan gempa terberat. Jumlah penduduk di radius 100 km dari pusat gempa terdapat sekitar 4,59 juta jiwa.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013