Jakarta (ANTARA) - Pembuat chip memori terbesar Samsung Electronics Co. mengatakan bahwa ketidakpastian makroekonomi diperkirakan akan tinggi tahun ini namun berjanji untuk memanfaatkan peluang baru dalam kebangkitan kecerdasan buatan (AI).

“Meskipun ketidakpastian dalam lingkungan makroekonomi diperkirakan akan tinggi pada tahun ini, peluang baru juga akan meningkat melalui inovasi teknologi generasi mendatang, seperti era AI skala penuh,” kata Wakil Ketua dan CEO Samsung Electronics Han Jong-hee dalam sebuah wawancara rapat pemegang saham tahunan.

Han mengatakan kepada pemegang saham bahwa raksasa elektronik tersebut akan terus melakukan upaya untuk memperluas inovasi teknologi di bidang AI dan bisnis baru untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Samsung Electronics berencana membayar dividen senilai 9,8 triliun won (Rp115 triliun) untuk tahun 2023, kata Han.

Baca juga: Samsung akan perluas kemitraan dengan perusahaan desain chip Arm

CEO Samsung Electronics lainnya Kyung Kye-hyun mengatakan pada rapat pemegang saham bahwa perusahaan akan menginvestasikan 20 triliun won (Rp235 triliun) ke pusat penelitian dan pengembangannya di Korea Selatan pada tahun 2030.

Tahun ini, Samsung Electronics memperkirakan bisnis pengemasan chip canggihnya akan membukukan penjualan sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) kata Kyung.

Kyung mengatakan Samsung Electronics akan berupaya mendapatkan keunggulan kompetitif dalam chip memori yang digunakan untuk komputasi AI, yang disebut chip memori bandwidth tinggi (HBM), termasuk versi 12 lapis bernama HBM3E.

Dia juga mengungkapkan rencana perusahaan untuk mengembangkan chip AI baru untuk model bahasa besar (LLM), bernama “Mach-1,” pada akhir tahun ini.

Baca juga: Samsung Electronics bertahan di puncak pasar televisi global

“Chip inferensi AI Mach-1 yang saat ini kami kembangkan bertujuan untuk mengurangi throughput memori hingga seperdelapan dan menjadi delapan kali lebih hemat daya,” kata Kyung, yang mengepalai bisnis semikonduktor raksasa teknologi tersebut.

"Kami sedang bersiap untuk mengaktifkan inferensi LLM dengan memori berdaya rendah," sambung dia.

Dia menambahkan bahwa sebuah laboratorium baru yang didedikasikan untuk kecerdasan umum buatan akan memimpin pengembangan Mach-1.

Samsung Electronics telah menyelesaikan verifikasi teknologi chip baru tersebut dan sekarang sedang menjalani proses desain sistem-on-chip.

Baca juga: Samsung resmi boyong Galaxy S24 series dengan Galaxy AI ke Indonesia

“Kami berharap chip tersebut dapat diproduksi pada akhir tahun ini dan menghasilkan sistem yang terdiri atas chip kami pada awal tahun depan,” katanya.

Tahun lalu, Samsung Electronics membukukan laba bersih sebesar 15,48 triliun won (Rp182 triliun), turun 72,2 persen dari tahun sebelumnya, terpukul oleh lesunya permintaan semikonduktor.

Penjualan juga turun 14,3 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 258,93 triliun won (Rp3 kuadriliun) pada tahun lalu. Demikian disiarkan Yonhap, Rabu (20/3).

Baca juga: Samsung mulai pembuatan chip 2nm untuk aplikasi mobile pada 2025

Baca juga: Samsung Electronics operasikan lini produksi AC di pabrik Cikarang

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024