Medan (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menggalakkan penjualan produk petrokimia di wilayahnya, ditandai dengan pengiriman perdana 2.625 mt (metric ton) metanol kepada perusahaan biodiesel di Kawasan Industri Dumai (KID), Riau.

"Pengiriman produk metanol ini merupakan salah satu contoh implementasi layanan 'Pertamina One Solution', dimana kami tidak hanya menyuplai BBM tetapi juga melayani kebutuhan produk metanol pelanggan," ujar Executive General Manager Regional Sumbagut Freddy Anwar di Medan, Minggu.

Freddy melanjutkan, pengiriman metanol kepada pelanggan di KID pada Jumat (29/3) itu merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama untuk jangka waktu satu tahun sampai Maret 2025 dengan nilai kesepakatan sebesar kurang lebih tujuh juta dolar AS atau sekitar Rp109 miliar.

Dia menyebut, kebijakan itu menjadi salah satu upaya Pertamina Patra Niaga Sumbagut untuk merambah lebih dalam ke penyediaan energi ramah lingkungan.

Pertamina Sumbagut, kata Freddy, memiliki rencana jangka panjang untuk memberikan solusi bagi energi dan dekarbonisasi menuju transisi energi.

Sementara Region Manager Corporate Sales Pertamina Patra Niaga Sumbagut Anggoro Wibowo menyatakan bahwa penjualan metanol kepada produsen biodiesel salah satu bentuk sinergi dengan pelaku industri minyak sawit dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.
  Metanol, kata Anggoro adalah salah satu bahan campuran utama dalam produksi biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester atau FAME).

FAME ini yang dicampur dengan solar untuk menghasilkan Biosolar. Kini kebijakan pemerintah untuk pemanfaatan biodiesel dalam campuran solar adalah 35 persen atau dikenal sebagai Biosolar 35 (B35).

Dia lalu menyebut, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memproyeksikan penjualan produk metanol tahun 2024 di wilayah Sumbagut yang meliputi Riau, Kepulauan Riau, Sumut, Aceh dan Sumbar dapat mencapai 40.000 mt atau setara dengan 40 juta kilogram metanol.
  "Kami berharap, langkah Pertamina dalam melakukan ekspansi di sektor produk petrokimia khususnya metanol dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan keandalan suplai metanol khususnya di pasar domestik," kata Anggoro Wibowo.
Baca juga: Pertamina jual metanol untuk produsen biodisel
Baca juga: Menperin: Sojitz tertarik kembangkan industri metanol di Indonesia


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024