Setelah ditangani tim medis dan kondisi mereka dinyatakan stabil, keluarga Saepul dibawa ke Sentra Galih Pakuan Bogor untuk menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) membantu sekaligus mendampingi pengobatan intensif keluarga Saepul (55) yang mengalami penyakit lumpuh layu akibat kelainan genetik dan saraf serta gangguan berpikir dan perilaku di Kampung Cihuni, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
 
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Selasa, pihaknya membantu pengobatan rujukan Saepul sekeluarga ke RSUP Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta serta RSUD Ciawi Bogor usai kondisi keluarga tersebut viral di berbagai media nasional pada awal Januari 2024.
 
Setelah ditangani tim medis dan kondisi mereka dinyatakan stabil, keluarga Saepul dibawa ke Sentra Galih Pakuan Bogor untuk menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
 
Lantas setelah 42 hari tinggal di Sentra Galih Pakuan Bogor, Kementerian Sosial mengantar pulang keluarga Saepul.

Baca juga: Kemenkes temukan tiga kasus lumpuh layu akut akibat virus Polio
 
Selain pengobatan, Kementerian Sosial juga memberikan sejumlah bantuan lain, seperti alat bantu berjalan dan kursi roda, bantuan sembako, bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) nutrisi, peralatan rumah tangga, televisi, dispenser, lemari, dan rice cooker.
 
"Alhamdulillah setelah ditangani di Sentra, kondisi keluarga kami membaik, tetapi masih perlu terapi untuk menggerakkan tubuh. Kami juga diajari cara merawat diri, serta bertemu teman-teman yang senasib sepenanggungan. Kami betah tinggal di Sentra,” kata Saepul.
 
Pada awal Januari 2024, berbagai media nasional ramai memberitakan enam anggota keluarga Saepul yang mengalami lumpuh layu. Mereka adalah istri Saepul Elah (43) dan anak mereka Edi Lukiyo (27) serta empat saudara ipar Saepul, yakni Misto (64), Rahmat Hidayat (40), Maman Abdurohman (36), dan Sumantri (32).
 
Keluarga tersebut menempati satu rumah panggung dengan Saepul menjadi satu-satunya tulang punggung untuk memenuhi ketersediaan pangan dan ekonomi keluarga.
 
Kementerian Sosial menerangkan pihaknya akan terus memantau kondisi keluarga Saepul. Terapis dari Sentra Galih Pakuan Bogor akan datang untuk memberikan terapi sekaligus melakukan asesmen lanjutan agar Saepul bisa mencari nafkah sembari merawat keluarganya.

Baca juga: Atasi lumpuh layu, Pemkab Nagan Raya terima penghargaan Kemenkes
Baca juga: Kasus lumpuh layu pada anak diharapkan tak terjadi lagi di Papua
 
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024