Jangan menyerah untuk membantu orang-orang dengan kondisi tersebut. Anda perlu melakukan hal-hal yang melibatkan mereka, dan bernyanyi adalah aktivitas yang murah, mudah dan bisa melibatkan banyak orang."
Jakarta (ANTARA News) - Studi yang dilakukan selama empat bulan menemukan bahwa kondisi mental penderita demensia membaik setelah menyanyikan hit klasik dari beberapa drama musikal.

Melantunkan lagu klasik dari drama-drama musikal yang populer dapat meningkatkan fungsi otak bagi seseorang yang menderita penyakit Alzheimer, menurut para peneliti yang bekerja dengan penduduk lansia pada sebuah rumah perawatan di AS.

Selama studi empat bulan tersebut, kondisi mental pasien yang turut serta dalam sesi bernyanyi secara rutin membaik jika dibandingkan dengan mereka yang hanya mendengarkan, demikian seperti dilansir The Guardian.

Dalam sesi tersebut, pasien diminta untuk menyanyikan lagu-lagu yang sudah akrab dari drama musikal The Sound of Music, Oklahoma, The Wizard of Oz dan Pinokio.

Sesi tersebut memiliki pengaruh yang besar pada orang-orang yang memiliki penyakit demensia sedang hingga berat, dengan peningkatan yang terlihat pada uji kognitif dan menggambar, serta pada tingkat kepuasan hidup berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada pasien di akhir penelitian.

Jane Flinn, seorang ahli saraf dari George Mason University di Virginia, mengatakan rumah perawatan yang tidak mengadakan sesi bernyanyi kelompok harus mempertimbangkan untuk melakukannya, karena tidak memerlukan biaya yang besar, menghibur dan bermanfaat bagi penderita Alzheimer.

"Bahkan ketika orang berada dalam kondisi demensia yang cukup berat, sehingga mereka harus berada di tempat perlindungan, sesi bernyanyi masih membantu. Pesannya adalah : Jangan menyerah untuk membantu orang-orang dengan kondisi tersebut. Anda perlu melakukan hal-hal yang melibatkan mereka, dan bernyanyi adalah aktivitas yang murah, mudah dan bisa melibatkan banyak orang," katanya.

Rekan Flinn, Linda Maguire bekerja dengan penduduk yang berada pada rumah perawatan di pantai timur AS. Beberapa warga yang menderita demensia sedang dikumpulkan dalam sebuah kelompok dengan pendamping. Lainnya, yang memiliki kondisi Alzheimer lebih parah berada pada tempat perlindungan di dalam rumah, membentuk kelompok kedua. Kedua kelompok mengambil bagian dalam tiga sesi kelompok sealama 50 menit seminggu selama empat bulan, tetapi hanya setengah anggota dari setiap kelompok yang ikut bernyanyi. Sisanya ikut serta, tetapi hanya untuk mendengarkan.

Maguire memilih sebagian besar lagu yang akrab bagi pasien, dan termasuk lagu-lagu klasik seperti The Sound of Music , When You Wish Upon a Star dan Somewhere Over the Rainbow.

Skor pada tes kognitif yang diberikan sebelum dan sesudah empat bulan kelas menyanyi menunjukkan bahwa kondisi mental meningkat di antara para pasien yang ikut bernyanyi. Mereka yang ikut bernyanyi juga memperlihatkan perbaikan pada tugas lain yaitu menggambar jarum jam pada gambar jam untuk menunjukkan waktu tertentu. Penelitian ini dijelaskan pada pertemuan Society for Neuroscience di San Diego.

Meskipun kehilangan ingatan dan penurunan fungsi otak merupakan gejala utama dari demensia, pasien sering menunjukkan kemampuan mereka yang menonjol untuk mengingat lirik dan melodi lagu dari masa lalu mereka. "Banyak orang telah tumbuh dewasa dengan menyanyikan lagu-lagu dan setelah sekian lama kenangan tersebut masih ada," kata Flinn. "Ketika mereka mulai menyanyikan lagu, ingatan mereka bisa kembali," katanya.

Namun demikian sesi bernyanyi ini hanya mengaktifkan sebagian area otak. Mendengarkan musik memicu aktivitas di lobus temporal pada sisi kanan otak, sementara menonton seseorang memimpin kelas, mengaktifkan area visual. Bernyanyi dan berbicara menyebabkan aktivitas lebih banyak berada pada sisi kiri otak, kata Flinn.

Temuan ini didukung oleh penelitian lain di daerah tersebut. Pada bulan September, para peneliti di Universitas Helsinki meneliti dampak dari kursus menyanyi selama 10 minggu pada pasien yang menderita demensia. Dibandingkan dengan perawatan normal, bernyanyi dan mendengarkan musik meningkatkan mood, orientasi, dan beberapa jenis ingatan. Sebagian kecil dari mereka, tingkat perhatian dan keterampilan kognitif umumnya juga meningkat.

Komunitas Alzheimer Inggris mengadakan sesi bernyanyi kelompok secara nasional dan diselenggarakan dengan rutin.

"Ada banyak bukti yang menarik bahwa sesi bernyanyi ini memiliki manfaat nyata bagi orang yang menderita demensia," kata juru bicara komunitas tersebut. "Meskipun banyak ingatan yang sulit untuk dipulihkan, ingatan tentang musik terkadang masih bisa diingat kembali, jika hanya untuk sementara waktu. Sesi ini membantu orang yang menderita demensia untuk berkomunikasi, meningkatkan mood mereka dan membuat mereka merasa baik tentang diri mereka sendiri," kata dia. (*)

Penerjemah: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013