Jakarta (ANTARA) - Lembaga Riset Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memperkirakan potensi zakat fitrah 2024 berada di kisaran 421 sampai 475 ribu ton beras, yang jika dinominalkan setara Rp4,8 sampai Rp5,3 triliun.

"Angka zakat fitrah tersebut didapat dengan estimasi jumlah penduduk Muslim yang wajib menunaikan zakat fitrah berjumlah antara 168,3 juta  sampai 189,9 juta orang, atau sekitar 80,0 hingga 90,0 persen dari total penduduk Muslim," kata Peneliti IDEAS Tira Mutiara dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, potensi zakat fitrah ini meningkat dibandingkan dengan potensi tahun 2023 yang berada di kisaran 417,3 sampai 470,7 ribu ton beras, setara Rp4,26 sampai Rp4,74 triliun.

Angka tersebut memperhitungkan estimasi jumlah penduduk Muslim yang wajib menunaikan zakat fitrah berjumlah antara 166,9 hingga 188,3 juta orang.

Tira mengatakan jika tergali dan terdistribusi dengan baik, zakat fitrah memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan untuk membantu memerangi kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem.

Baca juga: NU Care-LAZISNU PBNU luncurkan aplikasi pembayaran zakat

"Pangan adalah kebutuhan manusia terpenting, sehingga memastikan ketercukupan konsumsi pangan terutama bagi penduduk di lapisan terbawah adalah krusial untuk setiap upaya penanggulangan kemiskinan yang kredibel," kata Tira

Menurutnya, tujuan akhir yang ingin dicapai zakat fitrah adalah pemerataan konsumsi pangan melalui consumption-transfer dari kelompok kaya ke kelompok miskin.

"Distribusi konsumsi pangan yang lebih merata, akan menekan masalah-masalah sosial di masyarakat yang berasal dari rendahnya konsumsi pangan seperti kelaparan ekstrem, kurang gizi dan gizi buruk, hingga stunting," katanya.

Baca juga: YBM PLN Lampung salurkan zakat Rp621 juta
 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024