saya pastikan personel dan layanan tetap berlangsung produktif
Gorontalo (ANTARA) - Penjabat Bupati Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Sila Botutihe menyebut posko penanggulangan banjir Tolinggula yang dibuka pemerintah daerah tetap melayani warga terdampak, meski memasuki libur lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Kami terus memberi perhatian kepada warga terdampak banjir di enam desa di Kecamatan Tolinggula pasca-banjir pada Minggu (7/4). Bahkan di hari lebaran Idul Fitri usai menggelar shalat Id, petugas yang ada di posko bencana di halaman Rumah Sakit Tolinggula Melayani (RSTM) tetap membuka dapur umum. Saya terus berkoordinasi dan mengecek upaya penanggulangan yang dilakukan bagi warga terdampak banjir," kata Sila di Gorontalo, Kamis.

Pemerintah daerah didukung pemerintah provinsi melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait tetap memberikan perhatian.

"Penyaluran bantuan dan beragam layanan tetap diberikan melalui posko bencana yang dibuka. Jika terdapat keterlambatan mohon kiranya dimaklumi mengingat bencana ini tidak disangka terjadi saat kita umat Islam akan menjalani lebaran Idul Fitri. Namun saya pastikan personel dan layanan tetap berlangsung produktif," katanya.

Camat Tolinggula Toni Abas mengatakan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial Provinsi Gorontalo maupun OPD yang sama di tingkat kabupaten masih berada di posko bencana.

Baca juga: BNPB salurkan bantuan banjir Rp250 juta ke Gorontalo Utara
Baca juga: Gubernur Gorontalo salurkan bantuan bagi warga terdampak banjir


Pemantauan dan distribusi makanan siap saji masih dilakukan. Beberapa organisasi sosial maupun kepemudaan seperti karang taruna termasuk Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga masih berjaga di lokasi membantu warga termasuk mendistribusikan air bersih dan membantu warga membersihkan rumah.

"Bapak-bapak dari TNI dan Polri juga tetap setia dan sedia di lokasi dan berkeliling memantau situasi juga membantu masyarakat di enam desa terdampak," kata Toni.

Enam desa terdampak banjir yaitu Desa Limbato, Ilotunggula, Tolinggula Ulu, Tolite Jaya, Tolinggula Tengah dan Molangga. Terparah terjadi di Desa Limbato dan Tolite Jaya.

Banjir tidak hanya menghanyutkan satu unit rumah dan memporak-porandakan sebagian besar rumah di dua desa tersebut. Namun ratusan ton hasil bumi seperti jagung dan gabah hanyut terbawa arus deras banjir.

Ratusan kepala keluarga juga tidak sempat menyelamatkan harta benda termasuk pakaian. Saat ini warga terdampak tidak hanya memerlukan makanan siap saji dan air minum, namun pula sangat memerlukan baju ganti, pakaian dalam, pembalut dan popok balita juga selimut.

Baca juga: Dinkes Gorontalo Utara siagakan pelayanan untuk warga terdampak banjir
Baca juga: DPRD Gorontalo Utara minta pemkab tangani banjir Tolinggula secepatnya
Baca juga: Tagana Gorontalo Utara kesulitan evakuasi warga terdampak banjir

 
BPBD Provinsi Gorontalo dan Gorontalo Utara menyiagakan mobil tanki air di lokasi terdampak banjir di Kecamatan Tolinggula pascabanjir pada Minggu (7/4) hingga masa penanggulangan bagi warga terdampak, pada Kamis (11/4/2024). ANTARA/HO-BPBD Gorontalo Utara

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024