Lisabon (ANTARA News) - Dua polisi Australia hari Selasa cedera ringan di Dili, ibukota Timor Timur, sesudah kerumunan pemuda menyerang mereka dengan batu, kata perwira polisi Portugal di negara baru itu. Setelah diserang, keduanya menembak dengan peluru tajam ke udara dan memanggil polisi Portugal untuk membantu, yang menembakkan peluru karet untuk membubarkan kerumunan itu, kata komandan Goncalo Carvalho kepada kantor berita Portugal Lusa. Ketiga mobil rondanya, yang dipakai polisi Australia, rusak parah akibat serangan itu, tambahnya. Polisi Australia kemudian menangkap tiga dari pemuda itu, yang diduga menyerang mereka dan menutup jalan dari arah Dili tengah ke bandar udara antarbangsa ibukota negeri tersebut, dekat tempat kejadian itu, selama dua jam. Bentrok itu terjadi sesudah polisi Australia mencoba melerai perang batu di antara dua kelompok pemuda di daerah Komoro, Dili, yang terletak di dekat tampungan pengungsi. Sekitar 82.000 orang tinggal di empat tampungan pengungsi akibat gelombang kekerasan oleh gerombolan bergolok di bekas jajahan Portugal itu bulan April dan Mei, yang menewaskan sedikt-dikitnya 21 orang. Timor Timur mengundang pasukan penjaga perdamaian antarbangsa ke negeri berpenduduk sekitar satu juta orang itu di tengah kerusuhan tersebut, yang dipicu benturan di antara unsur dalam tentara dan polisi. Dari Singapura dikabarkan bahwa presiden Timor Timur mencabut keadaan darurat, yang diberlakukannya dua bulan lalu sesudah terjadi kerusuhan luas akibat perpecahan dalam angkatan bersenjata negeri itu. Dalam pernyataannya hari Selasa, Presiden Xanana Gusmao menyatakan keadaan di negara terbaru Asia itu masih rawan, tapi ada perbaikan sejak kedatangan campur tangan pasukan asing. Ketenangan secara umum sudah kembali di negeri itu sesudah gelombang kekerasan, pembakaran dan penjarahan terjadi sejak April hingga Juni. Sebagian besar kekacauan tersebut terjadi di dan sekitar Dili. Keadaan kacau, yang sedikit di bawah keadaan darurat penuh, diberlakukan Gusmao pada 20 Mei dan diperpanjang saat kekerasan berlanjut, kendati pasukan asing pimpinan Australia berkekuatan 2.500 orang sudah datang. Pemuda hari Sabtu membakar habis sejumlah rumah di Dili dalam ledakan keresahan di Timor Timur, kendati balatentara antarbangsa hadir di ibukota negara rusuh itu, kata saksi dan serdadu antarbangsa penjaga perdamaian. "Sekitar 50 rumah dibakar. Kira-kira 1.000 orang datang dari daerah pasar Komoro dan Lurumata," kata Marito, warga lingkungan Komoro berusia 46 tahun, tempat bentrok antar gerombolan terjadi awal tahun ini, kepada kantor berita Prancis AFP. Ratusan rumah di Dili tak ditinggali sejak Mei, saat 150.000 orang mengungsi dari kekerasan di ibukota negara baru dan miskin itu. Akar kekerasan awal sangat ruwet, dengan persaingan unsur politik dan daerah mencuat sesudah Perdana Menteri Mari Alkatiri, yang kemudian mundur akibat tekanan pada 26 Juni, memecat hampir setengah dari jumlah anggota angkatan bersenjata negara kecil itu. Alkatiri dituduh mempersenjatai warga dalam kekerasan itu dan oleh jaksa agung negara itu dilarang meninggalkan negerinya. Peraih Nobel Perdamaian JOse Ramos Horta kemudian menggantikannya sebagai perdana menteri.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006