Tim bantuan medis Unja merasa sangat senang akan respons masyarakat yang begitu antusias terhadap acara ini
Jambi (ANTARA) - Tim Bantuan Medis (TBM) Aesculapius Siginjai Emergency Team (ASET) Universitas Jambi melakukan bakti sosial pemeriksaan kesehatan dan sunat gratis di Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Muaro Jambi.

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unja Humaryanto di Jambi, Senin, mengatakan baksos yang mencakup sirkumsisi (sunat), penyuluhan tuberkulosis (TB), dan pos pemeriksaan kesehatan yang meliputi poli anak, poli kandungan, poli mata, dan poli penyakit dalam secara gratis.

Baca juga: Mahasiswa Unja siap jalankan program Rumah Sehat dan Pintar

Tim ASET Unja bekerjasama dengan Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia (PTBMMKI) yang menjadi organisasi yang merupakan perkumpulan dari Tim Bantuan Medis seluruh Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Humaryanto menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat mempererat hubungan dengan masyarakat serta memberikan kontribusi positif melalui berbagai aksi sosial dan pelayanan kesehatan.

“Kegiatan ini memungkinkan kita untuk saling berbagi informasi, khususnya terkait dengan persiapan menghadapi tantangan, termasuk bencana, baik dari segi fisik maupun mental. Saya ingin mengingatkan bahwa kita semua memiliki potensi untuk memberikan kontribusi. Yakinlah bahwa jiwa-jiwa yang ada di sini dapat menyumbangkan tenaga dan pemikiran untuk membantu sesama. Semoga acara ini berjalan dengan lancar dan menjadi contoh untuk kegiatan lainnya di masa mendatang,” katanya.

Dia mengatakan baksos di Desa Kota Karang tersebut disambut antusiasme yang tinggi dari masyarakat.

Baca juga: Empat mahasiswa Unja wakil Indonesia di ASEAN University Games 2024

"Tim bantuan medis Unja merasa sangat senang akan respons masyarakat yang begitu antusias terhadap acara ini," kata dia.

Baksos ini, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menumbuhkan semangat gotong royong dalam membantu sesama.

Selain kegiatan baksos, kegiatan kali ini juga memperlombakan National Emergency Competition (NEC), perlombaan kegawatdaruratan pertama dan terbesar untuk mahasiswa kedokteran se-Indonesia. Terdapat 3 cabang yang dilombakan, yaitu olimpiade dengan tema kegawatdaruratan, video edukasi, dan poster publik.

Ketua Pelaksana Baksos, Noval mengatakan, mengharapkan agenda ini menjadi permulaan untuk semua mahasiswa kedokteran se-Indonesia menjadi lebih peduli akan pentingnya pengetahuan tentang kegawatdaruratan medis.

"Saya harap para delegasi mendapat kesan yang baik akan pengalaman mereka selama berada di Jambi,” kata Noval.

Baca juga: Mahasiswa Unja ciptakan alat pace tendangan sabit pencak silat

Pewarta: Tuyani
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024