Tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tata cara pemanfaatan dan metode formulasi limbah tongkol jagung yang diolah sebagai pupuk organik
Medan (ANTARA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan (Unimed) memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dari bahan tongkol jagung kepada petani di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Ketua kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unimed Prof Sri Adelila Sari di Medan, Senin, mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tata cara pemanfaatan dan metode formulasi limbah tongkol jagung yang diolah sebagai pupuk organik.

Baca juga: Pemprov Papua menyediakan pupuk organik lokal bagi warga

Serta membantu menyelesaikan permasalahan mitra dalam penyediaan teknologi tepat guna (TTG) alat pencacah tongkol jagung.

Dipilihnya Desa Amplas, karena desa tersebut mayoritas penduduknya adalah petani yakni petani jagung dan membuang tongkol jagungnya.

"Kegiatan ini menerapkan metode pendidikan yaitu sosialisasi pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai pupuk organik, demonstrasi, pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik fermentasi berbasis limbah tongkol jagung, serta aplikasi penggunaan teknologi tepat guna berupa mesin pencacah limbah tongkol jagung," katanya.

Ia mengatakan, permasalahan utama mitra selama ini adalah belum memanfaatkan limbah tongkol jagung yang dihasilkan dari proses pengolahan jagung.

Baca juga: Kalbar gencarkan Gerakan Tani Pro Organik atasi pupuk mahal

Setiap harinya limbah tongkol jagung selalu bertambah dan terjadi penumpukan. Limbah tongkol jagung yang tidak digunakan dengan baik dapat menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran dan penumpukan limbah organik.

"Tongkol jagung dapat diolah menjadi banyak manfaat yang bernilai tambah, antara lain pupuk organik, pakan ternak, tepung jagung, pestisida, dan lain sebagainya. Pengolahan limbah ini dapat meningkatkan potensi ekonomi petani jagung di Desa Amplas," katanya.

Kepala Dusun I Desa Amplas, Usman, mengaku pihaknya sangat mengapresiasi Unimed yang berkenan memperhatikan masyarakat petani jagung di Dusun I Desa Amplas.

Ia berharap, ilmu dan pengetahuan yang diberikan kepada masyarakat petani Desa Amplas dapat bermanfaat dan dapat diterapkan agar petani dapat mengurangi pupuk kimia yang berbahaya dan menggantinya dengan pupuk organik dari limbah tongkol jagung.

"Setelah pelatihan ini diharapkan mereka dapat menghasilkan pupuk organik sendiri dan tidak menggunakan pupuk kimia lagi untuk tanaman jagung yang mereka olah," katanya.

Baca juga: Pemkab Situbondo latih petani pembuatan pupuk organik

Pewarta: Juraidi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024