Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman menekankan pentingnya pemanfaatan arena olahraga di daerah bekas penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk meningkatkan prestasi olahraga.

"Tuan rumah PON meninggalkan venue yang berkualitas dan harus bisa memberikan manfaat," ujar Marciano sebagaimana dikutip dari laman resmi KONI Pusat di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan hal itu dalam pertemuan dengan para pimpinan perusahaan penyedia layanan olahraga berbasis aplikasi Doogether di Jakarta.

Marciano mengatakan, negara telah membangun banyak arena (venue) yang berkualitas bagus di daerah-daerah yang telah menyelenggarakan PON seperti dalam dua edisi terakhir PON di Jawa Barat, maupun Papua, dan Papua Barat.

Anggaran besar dari pemerintah pusat maupun daerah untuk membangun fasilitas itu, kata dia, harus dirawat dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat untuk berolahraga maupun pembinaan atlet.

"Banyak sarana dan prasarana olahraga bagus tapi harus dikelola dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Menpora tandaskan persiapan PON 2024 sudah 70 persen


Marciano mengatakan, prestasi olahraga Indonesia akan berkembang lebih baik jika sarana dan prasarana di Tanah Air dapat dimanfaatkan secara maksimal serta inklusif.

Ia menambahkan, KONI Pusat telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam pengelolaan area olahraga untuk pembinaan atlet yang diharapkan bisa berprestasi hingga kancah internasional.

Sejumlah arena yang dikelola seperti 5 mini soccer, 5 lapangan tenis, 2 lapangan bulu tangkis, 2 gym, 2 kolam renang, 1 studio pilates, 3 venue padel.

"Ada beberapa potensi lahan juga yang ke depan bisa dibangun dan dikelola bersama-sama (dengan Doogether)," pungkasnya.


Baca juga: Menpora sebut persiapan PON Aceh-Sumut sudah matang

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024