Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia secara resmi membubarkan misi operasi khusus yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di Timor Timur (Timtim) pada awal tahun ini untuk memadamkan kerusuhan di sana. Upacara pembubaran dan selesainya misi diadakan di pelabuhan selatan Port Klang, dekat Kuala Lumpur, dilakukan oleh Wakil Perdana Menteri (PM) Najib Razak, demikian laporan Kantor Berita Bernama. Sejumlah 663 personel angkatan bersenjata Malaysia bertugas di Timtim sejak 25 Mei, bersama dengan tentara dari Australia, Selandia Baru dan Portugal. Kerusuhan di Timtim pecah setelah sekitar 600 tentara dipecat menyusul keberatan mereka atas diskriminasi, sehingga menimbulkan kerusuhan yang dimulai sejak Maret 2006, yang disusul oleh bentrokan-bentrokan antara faksi-faksi pasukan keamanan yang bermusuhan, pertempuran antar-gang, perampokan, dan pembakaran. Najib mengatakan, pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh tentara Malaysia yang bertugas di Timtim akan dicatat untuk membantu perbaikan pelayanan tentara dalam misi-misi mendatang. Dia juga mengatakan, pelaksanaan tugas yang baik dan peran yang efektif tentara Malaysia dalam memelihara perdamaian menjadi sekeping sepotong sejarah yang akan dikenang. Najib, yang juga menteri pertahanan, memberikan penghargaan kepada tentara Malaysia yang melaksanakan tugasnya dengan keberanian dan kemantapan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006