Tokyo (ANTARA News) - Kurs yen menguat di Asia pada Senin meskipun angka pertumbuhan Jepang lebih rendah dari perkiraan dan memperlemah kepercayaan pada kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe yang dijuluki Abenomics.

Pada perdagangan di Tokyo pada sore hari, dolar merosot menjadi 101,58 yen dari 101,81 yen di New York pada Jumat sore, karena yen memenangkan dukungan dari harapan bahwa bank sentral Jepang (BoJ) akan menahan langkah-langkah pelonggaran baru setelah pertemuan kebijakan dua hari.

Euro beringsut turun menjadi 139,25 yen dan 1,3708 dolar dari 139,42 yen dan 1,3715 dolar di di perdagangan AS, setelah data Jumat menunjukkan bahwa pemulihan moderat dalam ekonomi zona euro tetap di jalurnya.

Di Jepang, ekonomi mencatat kinerja terbaik dalam tiga tahun, ekspansi 1,6 persen, karena upaya-upaya Abe untuk mendorong pertumbuhan, tetapi data paruh kedua lemah dan kenaikan pajak penjualan April yang semakin dekat memperlemah prospek pertumbuhan yang kuat tahun ini.

Ekonomi terbesar ketiga di dunia itu hanya berkembang 0,3 persen antara Oktober hingga Desember, data menunjukkan pada Senin.

Kebijakan pertumbuhan Abe telah mendorong saham Jepang dan nilai yen melemah, tetapi investor "kecewa oleh penurunan harga saham baru-baru ini dan data PDB yang lebih lemah dari perkiraan hari ini," kata Shuichi Kanehira, kepala perdagangan valas di Mizuho Bank.

"Harapan untuk Abenomics dan ekonomi Jepang telah melahirkan pembelian saham Jepang dan sebagian untuk tujuan lindung nilai, penjualan yen. Kedua perdagangan ini saat ini sedang jeda. Ini tidak positif untuk membeli yen," tambahnya.

Takako Masai, kepala penelitian pasar di Shinsei Bank, mengatakan kepada Dow Jones Newswires bahwa "tren jangka panjang dari pelemahan yen masih utuh".

Ada spekulasi bahwa BoJ akan memperluas kebijakan uang longgarnya hingga akhir tahun ini, namun pembuat kebijakan secara luas diharapkan untuk menunda langkah-langkah baru setelah pertemuan BoJ pada Selasa. Langkah-langkah pelonggaran cenderung membebani mata uang.

Di zona euro, ekonomi blok itu tumbuh 0,3 persen pada kuartal keempat tahun lalu, di ujung atas perkiraan, setelah hampir terhenti di kuartal ketiga ketika hanya tumbuh 0,1 persen. Tetapi masalah tetap ada, terutama mendekati rekor pengangguran dan risiko deflasi.

Dolar juga melemah terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Greenback jatuh menjadi 11.692 rupiah Indonesia dari 11.920 rupiah pada Jumat, menjadi 44,54 peso Filipina dari 44,83 peso dan menjadi 32,35 baht Thailand dari 32,53 baht.

Unit AS juga merosot menjadi 1,2597 dolar Singapura dari 1,2652 dolar Singapura, menjadi 1.061,83 won Korea Selatan dari 1.063,28 won dan menjadi 62,06 rupee India dari 62,35 rupee.

Dolar Australia naik menjadi 90,49 sen AS dari 89,94 sen, sedangkan yuan China diambil 16,72 yen terhadap 16,75 yen, demikian AFP melaporkan.

(SYS/A026/B012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014