Produk-produk baru akan dibangun dengan dasar untuk melayani segmentasi pasar yang berkembang tersebut, ketimbang mendaur ulang perangkat yang sudah ada.
"Kami ingin menciptakan hal baru, dengan sebuah pemikiran baru ketibang versi murahan dari apa yang sudah kami punya sekarang," kata CEO sekaligus Presiden Nintendo Satoru Iwata sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Kamis.
Keseimbangan antara kualitas produk dan nominal harga juga ditengarai akan menjadi dasar pengembangan konsol baru tersebut.
Nintendo hingga kini dianggap sebagai produsen yang terus menerus menjual perangkat serupa di seluruh dunia, meskipun ada pengecualian seperti iQue Player--konsol yang berbasis N64 namun dikombinasikan teknologi chip tunggal guna mereduksi ukurannya--yang khusus diedarkan di Tiongkok pada 2003 silam.
Konsol tersebut menerapkan sistem distribusi yang tidak biasa demi memerangi kebiasaan pembajakan perangkat lunak yang menjangkit Tiongkok.
Kabar persiapan konsol baru kali ini seolah menjadi jawaban atas laporan keuangan Nintendo 2013 yang merugi untuk tahun ketiga secara beruntun.
Sebelumnya, Iwata juga sempat mengungkapkan rencana peluncuran aplikasi ponsel pintar untuk Mario Kart 8 serta sebuah seri figurine yang dilengkapi fungsi sebagai penghubung nirkabel jarak dekat (NFC), namun bersikeras tidak akan merilis produk unggulan mereka di perangkat telepon.
"Kami menjalankan bisnis konsol selama 30 tahun dan rasa-rasanya kami tidak mungkin beralih begitu saja ke model ponsel pintar," ujarnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
