Bogor (ANTARA News) - Aksi demonstrasi yang digelar di ruas jalan Raya Padjajaran sebelah Barat terminal Baranang Siang, Senin sore diwarnai kekerasan fisik terhadap seorang peserta unjuk rasa yang datang dari elemen mahasiswa gabungan oleh aparat kepolisian. "Saya harap aksi damai ini bisa terus dilanjutkan sampai pukul 18.00 WIB, tetapi kami mendapat perlawanan dari aparat keamanan yang menyuruh kami mundur," kata koordinator lapangan aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam front anti-imprealis, Maya di Bogor, Senin. Mahasiswa S2 Fakultas Ekonomi jurusan Managemen Pembangunan Daerah IPB itu mengaku pihaknya sebagai anggota demontran mengalami pemukulan yang dilakukan oleh aparat keamanan. "Mereka meminta kami mundur, padahal dari semula kami menjadwalkan aksi ini berlangsung hingga pukul 18.00 WIB, tetapi baru pukul 17.20 WIB, aparat berusaha membubarkan massa mahasiswa," katanya. Pemukulan itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, yang menyebabkan massa sempat bergolak dan masyarakat setempat yang ikut menonton berlari ketakutan. Pada pukul 17.00 WIB, massa mahasiswa dari FAI ditarik mundur hingga ke arah Mesjid Raya Bogor. Sementara itu, Kapolwiltabes Bogor, Sukrawadi Dahlan meminta kepada massa mahasiswa untuk mundur secara damai agar tidak memancing keributan yang lebih besar lagi. Suasana pada saat itu, tampak makin mencekam apalagi ketika ratusan aparat kepolisian mulai mendirikan tameng fiberglass membentuk barikade memotong jalan raya Padjajaran. Beberapa wakil dari mahasiswa tersebut sempat meminta berdialog langsung dengan pihak yang berwenang di aparat keamanan namun tidak tercapai kesepakatan. Mahasiswa menarik mundur massa karena aparat keamanan makin memperketat keamanan dan akhirnya mahasiswa membubarkan diri disekitar Mesjid Raya Bogor.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006