Jakarta (ANTARA News) - Aparat keamanan melakukan penjagaan secara ketat di gereja-gereja di sejumlah kota besar di Indonesia untuk menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan ibadah dan misa malam Natal umat Nasrani pada Minggu (24/12) malam. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, misalnya, menyiapkan 17.029 personel yang terdiri atas aparat Polda 5.657 orang, Polres 9.482 orang dan instansi lain termasuk TNI sebanyak 2.190 orang untuk mengamankan perayaan Natal 2006 dan Tahun Baru 2007. Aparat tersebut dikerahkan untuk menjaga keamanan 1.407 gereja di Jakarta sebagai lokasi pengamanan objek vital dan beberapa tempat yang perlu perhatian khusus seperti pusat perbelanjaan dan terminal di 123 titik. Beberapa komponen masyarakat termasuk anggota organisasi massa Islam pun ikut membantu pengamanan pelaksanaan ibadah dan misa malam natal di sejumlah gereja di Jakarta, termasuk gereja Katedral dan gereja Immanuel. Ketika meninjau pengamanan pelaksanaan ibadah Natal di Gereja Immanuel bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Adang Firman dan Ketua DPRD DKI Jakarta Ade Supriyatna, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengatakan tindakan itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan yang tidak diinginkan. "Intinya kami selalu memberikan keamanan untuk kondisi yang terburuk. Kami tidak mau lengah, itu saja," katanya. Jemaah gereja pun tidak merasa was-was dan terganggu dengan adanya pengamanan ketat dari petugas keamanan. Lucas (79) dan Nonik (60), jemaah gereja Kathedral, mengatakan tidak takut dengan kemungkinan adanya ancaman pada malam Natal dan tidak merasa terganggu dengan tindakan pemeriksaan yang dilakukan petugas. Namun umat nasrani memang tidak perlu khawatir karena secara keseluruhan pelaksanaan ibadah dan misa Natal di sejumlah gereja di jakarta berjalan aman dan lancar. Pelaksanaan ibadah dan misa Natal di kota-kota besar lain seperti Bogor, Bandung, Surabaya, Semarang, Denpasar, Balikpapan, Manado, Pontianak dan Palembang pun berjalan tertib dan aman, seperti yang diharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagaimana di Jakarta, pelaksanaan ibadah dan misa Natal di kota-kota tersebut juga dijaga oleh aparat keamanan dari kepolisian, TNI dan anggota sejumlah organisasi massa Islam. Diiringi gerimis Sementara itu di beberapa kota seperti Bandung, Bogor, Purwakarta, Semarang, Pontianak, Cirebon ibadah dan misa Natal 2006 dilaksanakan ditengah guyuran hujan. Namun demikian, hujan tidak menyurutkan semangat umat Nasrani untuk melaksanakan ibadah dan misa menjelang hari kelahiran Yesus Kristus. Di Gereja Santa Laurents Jalan Sukajadi Bandung, misa Natal Agung bertema "Jalan ke Betlehem adalah Jalan Kesederhanaan" dihadiri sekitar 3.000 jemaah dari berbagai pelosok Kota Bandung. Gereja Katolik Santo Joseph dan Gereja Katolik Bunda Maria, dua gereja yang terbesar di Kota Cirebon, juga tampak dipadati jemaah yang secara khusyuk mendengarkan khotbah dari pastor. Suasana hikmat serupa juga terlihat Gereja Bunda Maria di Jalan Dukuh Semar, Gereja Bethel Indonesia di Jalan Yos Sudarso dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Jalan Dr Wahidin, Cirebon. Meski hujan, jemaah Gereja Santo Perawan Maria (SPM) Ratu Rosario Suci Katedral Semarang pun tetap khusuk mendengarkan pesan Natal yang disampaikan pendeta, uskup, dan Romo. Hujan deras yang mengguyur Kota Pontianak sejak sore, juga tampak tidak mengurangi kemeriahan perayaan Natal, hari kelahiran Juru Selamat Umat Manusia di dunia, Yesus Kristus, di kota tersebut. Ribuan jemaat terlihat memadati sejumlah gereja termasuk Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak meski hujan yang mengguyur kota itu cukup deras. Hal yang sama juga terlihat di gereja-gereja di kota Bogor. Misa Natal pertama di Gereja Franciskus, Jalan Siliwangi Bogor, yang dilaksanakan pukul 17.00 WIB hingga pukul 19:00 WIB, dihadiri sekira 2.000 jemaat itu. "Walaupun hujan deras terus turun, namun karena ini kewajiban, ribuan jemaat memenuhi gereja saat misa pertama," kata FX Puniman, salah seorang jemaat di Gereja Franciskus. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006