Solo (ANTARA News) - Jelang pernikahan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda, puluhan becak yang akan berpartisipasi mengangkut tamu-tamu undangan, dicuci dan dibersihkan di halaman Omah Sinten Jln. Ngarsopuro, Solo.

Berdasarkan pantauan Antara di Solo, Selasa, becak-becak yang akan ikut serta mengangkut tamu undangan dicuci ramai-ramai di halaman Omah Sinten.

Tokoh masyarakat dan Presiden Republik Aeng Aeng Mayor Haristanto menyebutkan masyarakat Solo merasa beruntung Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih menikahkan putra sulungnya di Solo, bukan di Jakarta.

"Dengan menikahkan putranya di Solo, kami masyarakat kecil di sini bisa ikut serta mangayubagyo atau menyambut dengan suka cita acara ini," ucapnya.

Ia sendiri mengoordinasi sekitar 10-an becak untuk dicuci dan dibersihkan, sekaligus dihias dengan poster bertuliskan "Mangayubagyo" yang artinya menyambut dengan suka cita.

Becak juga dihiasi poster bergambar Gibran dan Selvi.

"Ini semua atas inisiatif masyarakat untuk bisa mengungkapkan perasaan ikut gembira atas pernikahan Putra Presiden," tuturnya.

Salah satu penarik becak Sukiyo (53) yang sehari-harinya mangkal di Solo Grand Mall mengatakan sangat berterima kasih diberi tanggung jawab untuk ikut mengangkut tamu undangan dari mulai Lapangan Sumber ke Banyuanyar.

"Kita terima kasih diberi tanggung jawab diberi kesempatan untuk bisa melihat orang gedean. Syukur nanti ada menteri yang naik becak saya," katanya.

Soal bayaran, Sukiyo tidak mempermasalahkan, tapi yang penting ia bisa ikut senang untuk terlibat dalam acara itu.

Ukar Sukardi (72), Koordinator Paguyuban Becak Solo Grand Mall, menyatakan sangat gembira dengan cara Presiden Jokowi menyelenggarakan pesta pernikahan putra sulungnya yang tidak meninggalkan rakyat kecil.

"Bahkan ingin mengangkat Solo dengan becaknya jadi semoga mereka nanti balik lagi ke Solo sebagai wisatawan," tambah kakek 9 cucu itu.

Pada Kamis 11 Juni 2015 nanti, ia bersama rekan-rekannya akan bersiap di Lapangan Sumber mulai pukul 05.00 WIB.

"Kami tidak pamrih dengan bayaran yang penting bisa ikut mangayubagyo," tuturnya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015