Istanbul (ANTARA News) - Beberapa jet tempur Turki untuk pertama kalinya mengebom posisi anggota kelompok Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) di wilayah Suriah pada Jumat pagi, dalam eskalasi pertempuran dramatis setelah pembunuhan terhadap seorang tentara Turki dalam bentrokan lintas-perbatasan, kata Kantor Perdana Menteri Turki.

Tiga jet tempur F-16 milik Turki lepas landas dari kota Diyarbakir dan melakukan serangan pada dini hari ke tiga target posisi kelompok ISIS, dan menjatuhkan empat bom menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri Turki.

Operasi itu dilakukan setelah terjadi bentrokan besar pertama di lintas perbatasan antara Turki dan anggota ISIS pada Kamis, yang menewaskan satu tentara Turki dan satu anggota ISIS.

Pemerintah Turki mengambil keputusan untuk melancarkan serangan udara pada pertemuan para pejabat keamanan di Ankara pada Kamis malam yang dipimpin oleh Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.

"Dalam konteks ini .... operasi udara dilakukan terhadap sasaran milik Daesh dalam perbatasan Suriah," kata pernyataan itu, dengan menggunakan singkatan berbahasa Arab untuk ISIS.

"Tiga dari jet tempur F-16 kami menyerang ... tiga sasaran milik Daesh. Pemerintah Republik Turki bertekad mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi keamanan nasional," demikian isi pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Turki seperti ilansir kantor berita AFP.

Pesawat-pesawat tempur Turki menjatuhkan bom sesaat sebelum pukul 04:00 pagi waktu setempat (0100 GMT).

Serangan bom udara tersebut merupakan yang pertama dilakukan oleh angkatan udara Turki terhadap ISIS sejak kelompok itu memulai perluasan mereka di Irak dan Suriah pada 2013 dan merebut kendali dari sejumlah bagian wilayah sampai ke perbatasan Turki.

Serangan udara itu dilakukan setelah seorang tentara Turki tewas dan dua sersan lainnya terluka pada Kamis akibat serangan dari lima militan ISIS di sisi perbatasan Suriah.

Empat tank Turki dari kelima brigade lapis baja merespons dengan melepaskan tembakan ke beberapa target ISIS di Suriah dalam bentrokan lintas perbatasan antara kedua belah pihak.

Pertempuran itu meletus setelah pembunuhan 32 orang dalam serangan bom bunuh diri pada Senin di sebuah kota Turki di perbatasan Suriah, yang diduga juga dilakukan oleh kelompok ISIS.

Pertempuran tersebut juga terjadi karena Turki, setelah berbulan-bulan negosiasi, akhirnya memberi lampu hijau ke Amerika Serikat untuk menggunakan pangkalan udara utamanya di selatan guna melancarkan serangan udara terhadap ISIS..(Uu.Y012)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015