Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo berakhir turun pada Selasa, karena pasar Tiongkok jatuh lagi untuk hari kedua setelah kerugian satu hari terbesar pasar daratan dalam lebih dari delapan tahun terakhir.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, yang kehilangan hampir 1,0 persen pada pembukaan, ditutup 0,10 persen atau 21,21 poin lebih rendah pada 20.328,89.

Indeks Topix dari seluruh saham papan utama, merosot 0,52 persen atau 8,44 poin, menjadi 1.629,46.

Indeks acuan Shanghai sangat tertekan sepanjang hari, jatuh sebanyak 5,0 persen dan naik hampir satu persen ke wilayah positif.

Pasar ekuitas global mundur pada Senin, setelah Shanghai anjlok 8,48 persen sebagian karena ketakutan pemerintah Tiongkok akan menarik kembali langkah-langkah dukungan yang telah menstabilkan pasar selama beberapa minggu terakhir.

Di Wall Street, Dow merosot 0,73 persen, S&P 500 turun 0,58 persen dan Nasdaq kehilangan 0,94 persen.

"Penurunan besar dalam harga saham Tiongkok disebabkan sentimen pasar melemah dan memicu (sentimen) penghindaran risiko pada skala global," kata Toshihiko Matsuno, kepala strategi di SMBC Friend Securities.

Para analis mengatakan perputaran terbaru di Tiongkok dapat mempengaruhi pandangan pembuat kebijakan Federal Reserve ketika mereka mendiskusikan kapan menaikkan suku bunga selama pertemuan terbaru mereka minggu ini.

"Kembalinya volatilitas pasar di Tiongkok akan menjadi poin diskusi yang signifikan di Fed AS. Ada banyak pelemahan global dan risiko eksternal signifikan," kata Matthew Sherwood, kepala penyiasat investasi di Perpetual Ltd. yang berbasis di Sydney.

Musim pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan Jepang dimulai minggu ini dengan Japan Airlines, Sony, Canon dan Panasonic di antara perusahaan yang akan melaporkan kinerjanya.

Di Tokyo, saham Sony merosot 0,88 persen menjadi berakhir pada 3.600 yen, Toyota turun 1,29 persen menjadi 8.077 yen, sementara kelas berat pasar Fast Retailing, operator untuk jaringan toko pakaian Uniqlo, naik 1,89 persen menjadi 59.370 yen.

Suntory Beverage & Food turun 0,93 persen menjadi 5.280 yen setelah melaporkan bahwa induknya, Suntory Holdings, sedang mempertimbangkan penawaran umum pada awal 2018.

Raksasa robotika pabrik Fanuc turun 0,81 persen menjadi 23.170 yen. Setelah pasar ditutup, perusahaan memotong proyeksi laba bersihnya untuk setahun penuh sebesar 17 persen menjadi 159,5 miliar yen.

Di pasar uang, dolar naik menjadi 123,51 yen, dari 123,24 yen di New York.
(A026/B012)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015