Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meminta pembangunan kereta barang yang menghubungkan Stasiun Pasoso dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, bisa selesai dalam waktu dua bulan.

"Ini (kereta barang) harus segera diselesaikan dalam waktu dua bulan," kata Rizal saat membongkar beton penutup jalur rel kereta api di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.

Dalam acara pembongkaran itu, turut hadir Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edy Sukmoro, Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi dan Ketua Tim Task Force Percepatan Dwelling Time yang juga Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono, dan Ketua Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) Nova Sofyan Hakim.

Rizal menuturkan, pembukaan kembali jalur kereta api barang yang berhenti beroperasi pada 1998 itu diharapkan bisa membuat efisiensi sistem logistik di pelabuhan.

"Kalau jalur kereta api dibuka kembali maka akan terjadi efisiensi, mengurangi dwelling time, mengurangi kecelakaan dan memperbaiki jalanan," katanya.

Adanya jalur kereta barang yang masuk ke pelabuhan, menurut Rizal, akan memangkas sepertiga kemacetan di pelabuhan.

Hal itu pulalah yang juga dinilai bisa mengurangi waktu bongkar muat barang (dwelling time) di pelabuhan yang saat ini berkisar 7-8 hari menjadi 2,5 hari sesuai target pemerintah.

Direktur Utama KAI Edy Sukmoro menuturkan saat ini kereta barang hanya berhenti di Stasiun Pasoso dan tidak tersambung hingga ke Terminal Peti Kemas Koja di Pelabuhan Tanjung Priok.

Menurut dia, untuk membangun jalur kereta barang hingga masuk pelabuhan tidaklah sulit. Pasalnya, pihaknya hanya perlu membuat sambungan jalur dari Stasiun Pasoso sepanjang 1,2 kilometer.

"Itu tidak jauh dan kita akan bekerja keras untuk selesaikan hal itu," katanya.

Edy menambahkan, meski pembangunan ditargetkan bisa rampung dalam dua bulan, pihaknya masih harus menghadapi masalah pembebasan tanah untuk tujuh bidang.

"Tujuh bidang ini masih punya warga. Saya harap akhir September ini selesai karena sudah kita panggil orangnya, harga sudah ada dan sudah kelihatan sepakat. Kalau tidak ada halangan akhir September selesai dan Oktober kita mulai kerja," katanya.

Dengan demikian, lanjut Edy, sekitar awal tahun depan kereta barang ke pelabuhan itu sudah bisa beroperasi.

"Kita harap Februari-Maret 2016 operasi," katanya.       

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015