Jakarta (ANTARA News) - Happy Salma dan Dewi Sri Luce Rusna menggelar pameran perhiasan yang terinspirasi dari novel Pramoedya Ananta Toer "Bumi Manusia" di Galeri Indonesia Kaya, Rabu.

"Saya membaca Bumi Manusia merasa belum tuntas. 'Bumi Manusia' memberi inspirasi tidak terkira bagi kami," kata Happy dalam peluncuran koleksi Tulola Jewelry di Jakarta, Rabu.

Pameran bertajuk "Perempuan Dalam Bumi Manusia" menghadirkan koleksi perhiasan Indonesia yang motifnya diambil dari hasil diskusi Sri Luce dan Salma mengenai karakter tokoh-tokoh "Bumi Manusia".

Magda Pieters, guru berkebangsaan Belanda namun memiliki rasa nasionalisme digambarkan lewat perhiasan berbentuk pulau-pulau Indonesia, baik itu kalung maupun gelang.

Nyai Ontosoroh adalah perempuan pintar dan berani yang diwujudkan melalui perhiasan berbentuk kerah seragam kolonial dengan motif yang diambil dari gaun Ratu Belanda Wilhelmina dihiasi bros susun mewakili jati diri sebagai orang Jawa.

"Sri juga mencari motif-motif yang terkenal pada zaman itu, jadi ada juga yang diambil dari motif gaun Wilhelmina," jelas Happy.

Annelies Mellema, anak Nyai Ontosoroh dan Herman Mellema yang cantik namun rapuh, diwujudkan lewat perhiasan berbentuk bunga bermekaran yang tipis tak simetris.

Happy mengatakan dirinya telah mendapat izin dari keluarga sang novelis sebelum membuat rangkaian perhiasan yang terinspirasi dari salah satu karyanya.

"Saya izin pada Titi Toer dan dia juga senang," ujar Happy.

Pameran ini juga diramaikan oleh pertunjukan seni "Perempuan Dalam Bumi Manusia" yang menghadirkan para tokoh sentral seperti Nyai Ontosoroh, Annelies Mellema dan Magda Pieters diselingi dengan nyanyian dari Dewi Gita dan Dira Sugandi.

Sebelumnya, Tulola telah meluncurkan koleksi "Juwita Malam" pada 2012, "Pita Loka" pada 2013, "Tanah Air - The Journey" setahun lalu.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015