Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi dan UKM mengembangkan program bantuan usaha untuk para pelaku koperasi dan UKM khususnya mereka yang menggunakan pewarna alam.

Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta di Jakarta, Jumat, mengatakan pemberdayaan KUKM melalui program bantuan pengembangan usaha di bidang kerajinan batik merupakan stimulan yang ditujukan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi batik sehingga dapat bersaing di pasar dalam dan luar negeri.

"Selama 2005 sampai 2015 program bantuan pengembangan usaha koperasi di bidang kerajinan batik telah disalurkan kepada 31 koperasi penerima dan pengelola bantuan di 14 provinsi," katanya.

Menurut Wayan hal itu penting mengingat usaha batik telah melibatkan tenaga kerja sebanyak 1,3 juta orang dengan jumlah konsumen batik sebanyak 110 juta orang dan jumlah penjualan produk batik sebesar Rp5,9 triliun.

Produk batik memberikan kontribusi besar dan merupakan salah satu sumber devisa non-migas tercatat pada 2013 nilai ekspor batik Indonesia mencapai 300 juta dolar AS meningkat menjadi 340 juta dolar AS pada 2014.

Tujuan ekspor terbesar batik meliputi Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan.

Wayan mengatakan kegiatan produksi koperasi penerima bantuan secara umum mengalami peningkatan dari sebelumnya dalam hal volume usaha, omzet koperasi, dan penyerapan tenaga kerja.

Menurut dia, volume usaha koperasi rata-rata meningkat sebesar 40 persen dari sebelumnya.

"Omzet koperasi rata-rata naik 20 sampai 30 persen dan penyerapan tenaga kerja rata-rata per koperasi sebesar 20 sampai 30 orang," katanya.

Sementara program pendukung, kata dia, berupa bimbingan teknis, konsultasi teknis, dan temu bisnis yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan koperasi dalam mengembangkan usaha sehingga dapat meningkat produksi.

Pada 2016, program pengembangan usaha di bidang kerajinan batik pewarna alam lebih diarahkan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan para perajinnya, kata Wayan Dipta.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015