Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kini mempunyai pusat pengembangan wirausahawan muda yang disebut "Airlangga Corner" dan dibangun dengan dana bantuan dari Bank Mandiri.

"Airlangga Corner itu merupakan etalase Unair di bidang wirausaha dan informasi," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Drs. Suko Widodo, M.Si, di Surabaya, Rabu.

Ia mengatakan masyarakat tidak hanya bisa mendapatkan informasi lengkap tentang Unair, namun Airlangga Corner juga memungkinkan masyarakat untuk memberikan masukan kepada Unair secara langsung.

"Airlangga Corner yang juga menjadi pusat memamerkan produk-produk inovatif sivitas Unair itu diserahkan secara resmi oleh Bank Mandiri kepada Unair pada Selasa (29/12)," katanya.

Gedung yang berlokasi tepat di pojok Kampus B Unair di pertigaan Jalan Dharmawangsa tersebut dibangun sejak tahun lalu dengan bantuan dana dari Bank Mandiri sebesar Rp1,1 miliar.

Gedung Airlangga Corner dibangun dua lantai, yakni lantai 1 untuk Apotek Pendidikan dan display PIH Unair, lalu lantai 2 untuk gerai mahasiswa wirausahawan Unair untuk berkreasi serta tempat diskusi.

Dalam penyerahan secara resmi itu, Regional Wholesale Head Bank Mandiri Regional VII Jawa 3, Totok Priyambodo, menyampaikan hibah Airlangga Corner itu untuk mengembangkan kewirausahaan di Unair, sekaligus apresiasi Bank Mandiri untuk Unair.

Sementara itu, Rektor Unair, Prof. Dr. M. Nasih, SE, MT, Ak., menjelaskan Airlangga Corner akan menjadi replika Unair yang bisa menunjukkan kepada pengunjung tentang universitas itu secara keseluruhan.

"Produk akademik Unair, seperti obat-obatan dan jamu, cenderamata yang merepresentasikan Unair, sampai maket dan peta Unair bisa dilihat di Airlangga Corner," katanya.

Selain itu, di Airlangga Corner juga bisa untuk pengembangan kewirausahaan. "Ada apotek pendidikan untuk belajar berjualan bagi para mahasiswa, sekaligus bagaimana melayani pelanggan," katanya.

Pada acara serah terima gedung Airlangga Corner itu, Apotek Airlangga memamerkan beberapa produk jualannya, mulai dari obat-obatan, pembalut luka, dan beberapa bahan jamu.

Sementara PIH Unair memamerkan suvenir mulai dari agenda, bolpoin, dasi, mug, termos, kaos, dan sebagainya. Juga Radio Unair sebagai media elektronik Unair, dan Newsroom Unair.

Unair-PT JPI

Sementara itu, pada waktu yang sama (29/12), Wakil Rektor IV Unair Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Direktur PT. Jaringan Pintar Indonesia (JPI) Bintang Juliarso.

Unair-PT JPI sepakat untuk mengembangkan bisnis di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kampus A, B, dan C Unair akan menjadi lokasi penempatan jaringan serat optik untuk TIK dan heterogeneous network PT JPI dengan sistem sewa.

Dalam kerja sama yang membuat pengguna internet di kampus dapat memanfaatkan konektivitas data dengan lebih baik itu, PT JPI akan menghadirkan beberapa operator untuk menempatkan perangkat-perangkat pada 15 monopole di Unair.

Namun, ketika monopole itu ditanam ke tanah, maka PT JPI harus menyewa tanah Unair karena itu adalah tanah negara. Biaya sewa per meter adalah Rp11 juta/tahun, sehingga Unair menerima pemasukan Rp3,1 miliar pada 2015 dan pemasukan pada tahun 2017 bisa di atas Rp10 miliar.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015