Denpasar (ANTARA News) - Bali mengekspor berbagai jenis mata dagangan ke Hong Kong antara lain meliputi perhiasan, anyaman, pakaian jadi dan perabotan rumah tangga, sehingga devisa yang diperoleh bertambah cukup signifikan selama periode 2015.

"Pengrajin Bali mampu memenuhi permintaan konsumen melalui penciptaan desain terkini yang dipadukan dengan muatan lokal sehingga kelihatan antik, namun harganya terjangkau," kata seorang Eksportir Wayan Sudarma asal Gianyar, Rabu.

Barang kerajinan bernilai seni buatan Bali diakui laku di negara tersebut, terutama dibeli oleh masyarakat internasional yang melakukan perjalanan wisata, namun belum sempat singgah ke Pulau Dewata sehingga turis asing cukup membeli di Hong Kong.

"Perdagangan luar negeri dari Bali ke Hong Kong dalam situasi sekarang ini cukup menggembirakan, dalam kondisi ekonomi kurang kondusif sehingga pengrajin masih bisa tarik nafas," ujar Made Sarwa pengusaha aneka kerajinan Bali lainnya..

Badan PusatStatistik (BPS) Provinsi Bali juga mencatat ekspor aneka barang kerajinan Bali ke Hong Kong, naik hingga 11,52 persen menjadi 24,3 juta dolar AS selama periode Januari-November 2015, jika dibandingkan periode yang sama 2014 yang hanya 21,8 juta dolar AS.

Bali selama November 2015 saja hampir 13 persen ekspor perhiasan Bali ke Hong Kong, angka terbanyak ketiga setelah Singapura dan Australia masing-masing sebanyak 37 persen kemudian disusul oleh Australia 17 persen.

Hong Kong selain memasarkan perhiasan Bali juga barang rajutan serta aneka jenis kerajinan berbahan baku kulit berupa aksesori, baju, tas termasuk sandal dan semua itu dijual kembali kepada masyarakat internasional yang berkunjung ke sana.

Bali belakangan ini juga gencar memperdagangkan lonceng arloji dan bagiannya yang hampir seratus persen untuk mengisi pasaran di Hong Kong sehingga perdagangan luar negeri Bali dan Hong Kong mengalami surplus.

Impor Bali dari Hong Kong merupakan barang modal bernilai tiga juta dolar selama Januari-November 2015, atau mengalami kelebihan dalam perolehan devisa hingga 21 juta dolar karena seluruh ekspor nonmigas mencapai 24,3 juta dolar.

Pewarta: IK Sutika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016