Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham bursa Tokyo menukik pada Jumat, dengan indeks Nikkei mengakhiri minggu ini di terendah satu bulan, jatuh lebih dari tiga persen setelah bank sentral melaporkan penurunan tajam sentimen bisnis kuartalan.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo turun 594,51 poin atau 3,55 persen menjadi ditutup di 16.164,16, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama kehilangan 45,80 poin atau 3,40 persen menjadi berakhir pada 1.301,40.

Pedagang menunjuk survei Tankan bank sentral Jepang (BoJ) yang dirilis pagi ini datang di bawah median ekspektasi pasar, sehingga memicu kekhawatiran investor bahwa ekonomi Jepang kemungkinan akan menuju resesi teknis lain, karena indikator-indikator baru-baru ini, termasuk penurunan 6,2 persen dalam produksi industri, menggambarkan prospek ekonomi suram untuk ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.

Pialang lokal juga mengatakan ekspektasi sekarang jauh lebih tinggi untuk tindakan segera dari bank sentral untuk melepas langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut guna mendukung pasar, meskipun suku bunga telah jatuh ke dalam wilayah negatif dalam upaya mencoba dan mengarahkan dana-dana penting yang dipegang bank-bank kembali ke ekonomi.

Seiring dengan pelaku pasar di sini, ekonom global terkemuka telah menyatakan bahwa "Abenomics" telah gagal karena resesi kedua di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe kian dekat, yang berarti penundaan kenaikan pajak kemungkinan ditunda lebih lanjut, meskipun Abe mengklaim sebaliknya.

"Ada kemungkinan berkembang suara-suara bahwa Abenomics telah gagal. Ada kemungkinan akan lebih banyak tekanan bagi pemerintah untuk datang dengan langkah-langkah stimulus dan desakan lebih lanjut untuk menunda kenaikan pajak konsumsi yang direncanakan," kata Nobuhiko Kuramochi, ahli strategi di Mizuho Securities.

Analis lain menyatakan bahwa survei BOJ, mengungkapkan penurunan terbesar dalam sentimen bisnis dalam hampir tiga tahun, akan mendorong bank sentral untuk mengambil tindakan secepatnya bulan ini pada pertemuan kebijakan berikutnya.

"Hasil Tankan yang lemah menunjukkan bahwa gambaran ekonomi negara itu tetap lesu akibat pelambatan ekonomi global dan menyeret turun saham Tokyo. Angka lemah cenderung memberikan tekanan pada BoJ untuk mengambil tindakan lebih lanjut pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini," kata Maki Sawada dari Nomura Securities Co.

Dengan kenaikan yen terhadap mitra AS, eksportir sepatutnya mundur pada hari perdagangan terakhir pekan ini karena prospek laba lebih rendah dan penurunan dari hasil di luar negeri ketika mereka dipulangkan, karena nilai tukar yang tidak menguntungkan.

Honda Motor jatuh 4,7 persen menjadi 2.942 yen, sedangkan Mazda motor tergelincir 5,2 persen menjadi ditutup pada 1.655 yen.

Panasonic anjlok 12,1 persen menjadi 908 yen, setelah mengumumkan tak mungkin mencapai target penjualan 10 triliun yen (89 miliar dolar AS) pada tahun bisnis yang dimulai April 2018, karena upaya restrukturisasi belum mendapatkan traksi fiskal.

Daiichi Sankyo, juga di antara pencetak penurunan besar, jatuh 4,5 persen menjadi 2.390 yen setelah mengumumkan rencana bisnis yang sedikit menginspirasi investor dan kepercayaan pasar.

Volume perdagangan di papan utama meningkat menjadi 2.579,27 juta saham dari volume Kamis 2.225,49 juta saham, dengan nilai transaksi sebesar 2.657,0 miliar yen (23,63 miliar dolar AS).

Saham-saham turun jauh melampaui yang naik di papan utama dengan 1.860 saham berbanding 70 saham, demikian Xinhua melaporkan.

(A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016