Insya Allah warganya tetap mengingat kebesaran Tuhan Yang Maha Esa."
Medan (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Tengku Erry Nuradi, membuka Ramadhan Fair XIII tahun 2016 di Taman Sri Deli Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat malam (10/6), yang diharapkannya dapat menjadi syiar Islam yang sejuk dan penuh pesona.

"Dengan demikian warga Kota Medan tetap dibentengi oleh sentuhan-sentuhan iman, sehingga sebesar apapun arus modernisasi yang akan mengelilingi kota ini, Insya Allah warganya tetap mengingat kebesaran Tuhan Yang Maha Esa," katanya.

Ia pun mengharapkan para pedagang dapat menjaga suasana lingkungan di arena Ramadhan Fair tetap religi.

Selain itu, Tengku Erry mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Medan karena terus memprakarsai kegiatan Ramadhan Fair dalam rangka menumbuhkan rasa keagaman dan kebersamaan umat.

Kegiatan tersebut, dinilainya, membuktikan Pemerintah Kota Medan tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik semata, melainkan secara bersama membangun mental sumber daya manusia yang berperilaku mulia (akhlakul karimah) melalui kegiatan-kegiatan keagamaan.

Dengan komitmen tersebut, ditambahkannya, slogan "Medan Rumah Kita" mewujudkan kota masa depan yang multikultural, berdaya saing, sejahtera, humanis dan religius.

Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, mengatakan bahwa Ramadhan Fair telah melekat di hati masyarakat sehingga selalu mendapat sambutan luar biasa setiap kali digelar bertepatan dengan bulan suci bagi umat Islam.

Selain memberikan manfaat secara sosial ekonomi, juga menjadi sarana untuk meningkatkan ukhuwah Islamiah di tengah-tengah masyarakat, ujarnya.

Selain itu, ia menilai, melalui Ramadhan Fair warga juga dapat memenuhi kebutuhan puasa sekaligus Hari Raya Idul Fitri dengan ketersediaan produk-produk berkualitas dan harga terjangkau.

Hal itu, menurut dia, karena Pemerintah Kota Medan menyubsidi seluruh prasarana dan sarana yang dibutuhkan masyarakat dalam Ramadhan Fair, dan tidak membebankannya kepada para pelaku usaha.

Untuk produk-produk kuliner, Eldin mengatakan, keamanan dan kebersihannya benar-benar dijaga, sehingga makanan dan minuman yang dijual terjaga kualitas kesehatannya dan bebas dari zat-zat berbahaya.

Ramadhan fair, dikatakannya, juga menjadi wadah silaturahim dan interaksi sosial religius, sekaligus menjadikan dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat berkembang, sekaligus meningkatkan segmen pasar produk-produk yang dihasilkan.

"Lebih penting lagi, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM untuk mampu bersaing dengan pasar modern. Saya berharap ini dapat mewakili cerminan religiusitas kota, menggambarkan kota yang damai penuh toleransi, sekaligus sebagai kota multikultural," demikian Dzulmi Eldin.

Pewarta: Juraidi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016