Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI periode 1999-2001, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mengecam aksi penyerangan yang dilakukan massa Front Pembela Islam (FPI) terhadap pendukung Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas). "Tindakan FPI telah menentang konstitusi," kata Gus Dur di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Jumat. Apalagi, lanjut Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, penyerangan tersebut dilakukan saat partai yang dipelopori aktivis buruh Dita Indah Sari itu akan melakukan deklarasi. Oleh karena itu, Gus Dur mendesak pemerintah agar tidak tinggal diam, apalagi membiarkan kejadian itu terlewat begitu saja. "Kalau dalam hal ini pemerintah diam saja, berarti pelanggaran konstitusi dibiarkan saja. Ini sesuatu yang berbahaya bagi kehidupan bangsa dikemudian hari," kata Gus Dur. Ia menambahkan bahwa aksi penyerangan itu melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Pada Kamis (29/3), anggota Laskar Pembela Islam --underbow FPI-- dan Forum Betawi Rempug (FBR) menyerang iringan-iringan massa pendukung Papernas yang akan mendeklarasikan partai itu di Tugu Proklamasi, Jakarta. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007